31. Debat

1.1K 101 1
                                    

Adeffa pov...

Hari ini adalah milad pesantren. Dengan alasan acara ini lah aku mengumpulkan semua anggota keluarga besar Al-Alawi dan dalam kepanitiaan acara pesantren ini aku menyandang sebagai bendahara. Bagi santri yang katanya meminta uang untuk keperluan acara, kalau tidak membawa bon atau nota pembelian jangan harap dapat uang dari ku.

Kandunganku batu tujuh bulan, tapi udah kayak orang hamil sembilan bulan, ya kan aku hamil anak kembar.

Sekarang ini aku lagi buat bubur sumsum, lagi pingin makan itu sih. Buat ini sambil nungguin bolu yang lagi di kukus.

"Teteh!!!" Itu suara salah satu pembuat onar dan tukang rusuh.

"Teteh buat apa?" Yanan tiba tiba udah ada di sampingku aja.

"Buat bubur sumsum sambil nungguin bolu kukus nya jadi, tapi itu ada yang udah jadi. Cicipin gih?"

"Buat suguhan di atas panggung nanti ya teh?" Tannyannya sambil mengambil satu bolu buatanku.

"Iya"

"Ini enek banget teh. Kapan-kapan buatin cookies buat Yanan"

"Iya... Besok-besok teteh buatin"

"Aku duluan"

"BRAK" "GEDEBUG" PERANGK" Suara kegaduhan dari biang rusuh yang lain.

"Teh!! Haikal di aniaya sama Wafi!!" Adu Haikal saat sudah sampai di dapur dengan memegang pipinya dan wajah kesakitan.

"Lo ribet sih!!" Balasa Wafi dengan ngegas.

"Nono mau dong bolunya" ucap Reano sambil menunjuk bolu di meja.

"Ning banyak" jawab Yanan.

Mereka berlima duduk di kursi meja makan sambil memakan bolu.

"Wafi! Tolong dong bolu yang masih di kukus abilin, udah mateng tuh"

"Siap teh"

"Eh... Adonannya yang udah teteh siapaij masukin, buat di kukus lagi"

"Emang ini semua ada berapa biji teh?"

"Lima puluh biji ada kalik Fi"

"Teteh... Kapan-kapan masakin kita makanan Korea atau Jepang dong" pinta Faza.

"Iya, tapi sekarang tolong bantuin teteh masukin buku yang udah dingin ke plastik yang ada di meja ya"

"Siap!!" Balas mereka berlima dengan kompak. Udah percis anak kembar Lima nih mereka.

"Haikal jangan di makananin terus!!" Teriak Yanan karena Haikal cuman makan dan gak bantuin.

"Iya.. iya.." dengus kesal Haikal.

"Heh!! NO!! Jangan main hp terus.. bantuin!!" Haikal langsung mengambil henfon milik saudara kembar nya.

"Cek" decak kesal Reano.

"Formasi kalian kok kurang satu?" Aku bertanya karena tidak melihat keberadaan Ali, biasanya mereka ini selalu bersama-sama seperti anak kembar enam.

"Ali lagi sama yang lain di ndalem Abah yai" Faza menjawab sambil fokus memasukkan bolu ke plastik.

"Yanan!! Jangan cuman makan!! Tadi sok-sokan negur Haikal, sekarang! Cek-cek-cek" Wafi menegur sambil memukul bahu Yanan. Sedangkan Haikal tertawa dengan kencang melihat penderitaan Yanan.

"Apa sih? Baru juga sesuap, kalau Lo galak-galak cepet tua! Cepet keriput!" Balas Yanan dengan ekspresi wajah kesal dan mengejek.

"Tahu tuh! Galak banget, mangkanya gak punya pacar" cibir Haikal sambil memasukkan bolu ke plastik dan tertawa.

White ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang