17. Konflik??

1.2K 122 3
                                    

Normal pov...

5 bulan berlalu dengan cepat..
Tidak banyak hal yang berubah dari ke lima pasangan itu.

Ning Delia sedang berada di NK Croop's. Ia ingin menemui suaminya sambil membawakan makan siang.

Ia memasuki ruang kerja sang suami yang kosong, karena sang suami sedang meeting. ia meletakkan rantang di meja dan ia mulai mengamati ruangan itu sampai pandangannya tertuju pada bingkai foto di atas meja. Ia terkejut melihat foto yang terpasang di bingkai itu, disana terpasang foto milik Adeff.

Tatapannya kosong dan air matanya keluar begitu saja.

"Del.. udah lama nunggu?" Ning Delia segera menghapus jejak air matanya dan berbalik menghadap sang suami.

" Kenapa ada foto Kak Adeffa di sini" ucapnya dengan suara bergetar dan menunjuk bingkai foto itu.

"Apa maksudnya ini kak?" Pertahanannya runtuh.

"Huf... Del.. dengarkan aku.."

"Aku mau kakak jujur" Ning Delia menghapus air matanya.

"Aku mencintainya, dia cinta pertamaku, aku mencintainya sejak pertama kali melihatnya" kejujuran seorang Zein Al-Fatih Pratama membuat hati Idelia Malinda Quinta Alawi hancur berkeping-keping.

"Lalu kenapa kakak mau menikah dengan ku.. hiks?"

"Karena janjiku pada Ayah dan Bunda, karena janji ibuku dan Abimu untuk menikahkan kita! Aku tidak pernah mencintaimu Delia" dada Ning Delia semakin sesak dibuatnya.

" Tapi aku sangat mencintai kakak.. hiks.. hiks.. kak Zein harus cinta juga sama Delia"

Zein tidak habis pikir dengan pemikiran seorang Ning Delia yang seperti itu "cinta itu tidak bisa dipaksakan Delia"

Ning Delia berjalan pergi dari ruangan itu, tujuan saat ini adalah menemui Adeffa.

'aku tidak rela milikku mencintai orang lain.. hiks.. Kakak Zein adalah milikku, sekarang dan selamanya hiks..hiks..'

Apakah ini bisa di sebut egois?

Setelah menempuh perjalanan yang tidak begitu jauh Ning Delia langsung pergi kelantai teratas di gedung UC Croop's.

Keluar dari life Ning Delia langsung mencari keberadaan Adeffa.

Adeffa terlihat memejamkan matanya, Ning Delia yahg melihat itu segera menghampiri Adeffa.

"Kak!" Adeffa sangat terkejut dengan kedatangan adik sepupu nya itu. Apa lagi dengan penampilan Ning Delia saat ini.

"Kamu kenapa?" Adeffa sangat cemas.

"Kak Adeffa pasti godain suami aku kan?" Tuduh Ning Delia tanpa dasar.

"Maksud kamu?" Adeffa mencoba mengontrol emosinya.

"Suami aku cinta sama Kak Adeffa! Menurut kakak aku akan diem aja gitu?!"

"Ini semua karena kakak! Karena kakak pernikahan aku di ujung tanduk!!" Terika Ning Delia lagi sambil menunjuk-nunjuk Adeffa.

Yang menyaksikan kejadian ini adalah Ridwan tangan kanan Zelvin, Saka tangan kanan Azar, dan Dipta sekertaris Presdir UC Croop's.

"Hal ini bisa di bicarakan baik-baik Nyonya Delia" Ridwan mencoba menengahi.

"Ini urusan saya dengan adik sepupu saya Ridwan, lebih baik kalian diam" peringatan tegas dari Adeffa.

"Suami kamu nggak cinta sama kamu, terus kenapa kamu nyalahin aku? Kenapa aku harus godain suami kamu sedangkan suami kamu nggak punya apa-apa untuk di banggain?" Saat Adeffa mulai berbicara Ridwa dengan dengan diam masuk keruang kerja Zelvin, di dalam Zelvin sedang membicarakan sesuatu dengan Azar sambil menunggu yang lain.

White ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang