Kopi Semanis Gula

2.1K 267 2
                                    

Hari ini Taeyong bekerja seperti biasanya. Dia sudah mulai paham dengan semua tanggung jawab dan laporan-laporan yang harus ia berikan pada atasannya, si pria galak yang sangat arogan Jung Jaehyun. Walau Jaehyun tampak menyebalkan, jauh di lubuk hati gadis itu benar-benar mengagumi pahatan yang Tuhan buat pada wajah dan badan pria itu. Benar-benar sempurna, tapi sayang Taeyong tidak berminat dengan pria kejam.

Berulang kali ia membolak-balikkan berkas dalam map biru tua. Dengan ujung jarinya ia menelusur kata demi kata dan mengakomodasikan bola matanya semaksimal mungkin. Gadis itu takut kalau masih ada kesalahan dan berakhir ia akan dipancung saat itu juga.

"Sepertinya sudah benar. Ini dan ini. aku sedikit gugup, semoga saja ini sudah yang terbaik." Taeyong memegang dagunya menimbang-nimbang. "Baik, akan ku antarkan sekarang." Ia berdiri merapikan rambut dan pakaian kerja bewarna merah muda lembut. Mengatup-ngatupkan bibirnya setelah sedikit memoleskan pemerah bibir.

"Bagaimana pun aku harus terlihat fresh dan rapi. Walau jauh di dalam hati aku enggan berjumpa dengan monster itu. Membayangkannya saja aku sudah merinding." Gumamnya pelan.

Sepatu hak bewarna biru soft itu ia langkahkan menuju ruangan atasannya, monter yang dia maksud tadi. Ia berdehem sebentar lalu mengetuk pintu cokelat dengan ukiran paling wah di semua ruangan yang ada. Setelah mendapat isyarat dari dalam untuk masuk ia membuka pintu itu perlahan dan menampilkan senyum paling manis yang ia punya, ralat yang dia uji coba berulang kali sebelum sampai ke ruangan bosnya itu.

Dengan hati-hati Taeyong menaruh laporannya di atas meja Jaehyun yang tampak acuh dengan kehadirannya. Lalu pria itu menghentikan kegiatan membaca buku yang berada dintangannya. Meraih berkas yang Taeyong taruh.

"Saya tidak akan memaafkanmu jika masih ada kesalahan," ucapnya sambil membolak-balik laporan Taeyong.

"Maaf Bos, kali ini sudah benar. Saya sudah memeriksanya berulang kali." Taeyong berusaha tersenyum yang berakhir seperti orang yang sedang menyengir.

"Oh... masih berani menjawab."

Taeyong tersenyum kecut.

Dasar iblis, dijawab salah tidak dijawab malah makin salah. Bos gila. Batin Taeyong. Dia sangat membenci bosnya yang sangat bossy itu.

Jaehyun mengangguk-anggukan kepalanya lalu menutup laporan Taeyong. Ia melepas kacamata lalu menatap Taeyong yang berdiri kaku di hadapannya. Terlihat sangat tidak nyaman dengan sesekali memegang ujung kemeja kerjanya. Taeyong memang terlalu gugup berhadapan dengan Jaehyun.

"Kau takut? Kenapa menunduk saja?"

Taeyong langsung mendongak dan menatap pasrah pada Jaehyun. Mata mereka pun bertemu. Taeyong  dengan mata bulatnya memberi senyum yang sedikit dibuat manis. Ia menggeleng. Tidak.

"Kembalilah ke ruanganmu. Tapi sebelumnya bawakan kopi dari ruangan Irene ke mari."

Taeyong mengangguk dan melangkah ke luar secepat kilat.

🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭

Jaehyun menghirup aroma kopi itu sebelum menyeruputnya.

"Pfffttt...." Ia menyemburkan kopi tadi.

Taeyong terkejut, apa yang salah? Kalau panas ya di tiup dulu Jaehyun bodoh. Umpat Taeyong.

"Berapa sachet gula kau masukkan ke sini? Kau ingin membunuhku perlahan? Bodoh. Kau memang tidak berguna" bentak Jaehyun geram.

Irene yang baru kembali dari gedung sebelah setelah mendengar keributan itu langsung bergegas masuk dan mendapati tumpahan kopi yang berserakan di lantai. Taeyong hanya diam dan memandang tajam pada Jaehyun.

Atasan Gila. Aku sudah pasrah untuk kau pecat Jung psikopat Jaehyun! Geramnya dalam hati.

Kini Taeyong dan Jaehyun saling tatap. Ada amarah di antar keduanya.

Berani juga. Pikir Jaehyun.

Irene langsung menarik Taeyong ke luar.

"Tae, kau baik-baik saja kan?" Irene

Tidak merespon. Nafas Taeyong masih memburu menahan marah.

"Sudah Tae lupakan saja. Percayalah dia adalah bos yang baik dan ini salah ku tidak ada di ruangan saat kau disuruh membuatkan bos kopi." Irene mengelus punggung Taeyong.

"Aku melakukannya normal, mengaduk 1 sachet gula pada kopi itu. Tapi dia langsung marah dan mengatakan aku bodoh dan tidak berguna. Bisa saja dia bilang ganti dengan tanpa gula atau kurangi gulanya" jawab Taeyong kesal tidak habis pikir dengan jalan pikiran bosnya itu. Terlalu gampang meledak.

"Sudahlah Tae aku minta maaf atas nama bos. Aku juga minta maaf belum sempat mengatakan padamu kalau Pak Jaehyun tidak mau dan tidak suka makanan atau minuman yang manis, bahkan dia juga akan merasa kesal kalau ada orang yang mengkonsumsi apa pun yang manis di hadapannya. Dia pasti akan melarangnya, dia memang terlalu obsesif."

🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭

Gaes jangan lupa vote and comment ya
Xie xie

Jeje Bossy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang