---Di Taman---
Taeyong membungkuk mengendap-endap berjalan melirik kesana kemari. Ia seperti menghindari pandangan seseorang agar ia tak terlihat. Sampai ia merasakan jepitan panas di telinganya. Itu jemari Jaehyun yang besar sedang menarik telinga Taeyong dengan kuat.
"Awwh... Awwhh. Sakit Bos!" Taeyong melirik pada bosnya yang hanya memandangnya datar.
"Mau mencuri ha?" Jaehyun melotot.
Taeyong menggeleng. Memasang wajah imut dengan eyes puppies anadalannya.
"Mengaku!" perintah Jaehyun seraya menaikkan jepitan tangannya di daun telinga Taeyong lebih tinggi lagi.
"A...aaa.....sakit bos. Iya iya iyaaaa" jawabnya kesal.
Jaehyun melepas telinga Taeyong.
"Kenapa kau suka sekali mencuri? Kali ini makanan pria mana yang akan kau curi dan berujung kau dekati?"
"Opss... are you jealous now?"
"Nope" Jaehyun mencibir.
Taeyong menatap dan mendekati Jaehyun. Ia berjinjit. Jaehyun tampak merasa aneh melihat Taeyong di depannya.
Taeyong mengecup pipi kiri dan pipi kanan Jaehyun.
Cup.... Cup...
Jaehyun hanya memandang tingkah gadis itu dan tidak merespon.
"Aku hanya melihat-lihat. Aku tidak akan mencuri makanan siapa pun kecuali makanan si pria tampan yang berhasil merebut seluruh perhatianku."
"That is you, Jung Jaehyun." Taeyong melanjutkan kalimatnya dengan berbisik lalu melingkarkan kedua tangannya di leher Jaehyun. Jaehyun bergidik telinganya sedikit memerah.
Tangan kiri Taeyong perlahan menurun ke dada Jaehyun. Tepat di titik kecil itu. Telapak tangan Taeyong mengelus-elusnya lalu menekannya kuat-kuat dengan jari. Kena kau!
"Taeyong!" teriak Jaehyun merasa dipermainkan.
Taeyong berlari namun terhenti oleh seorang gadis kecil di hadapannya. Gadis itu memakai gaun putih dengan rambut berkepang dua. Wajahnya sangat berseri. Wajah yang Taeyong dan Jaehyun sangat kenal dan sayangi.
Jaehyun mendekati mereka.
Taeyong dan Jaehyun berjongkok agar dapat berbicara sejejar dengan si gadis kecil.
"Hai Paman gateng...... Yongieee cantik" gadis itu memeluk mereka bergantian, yang di sapa hanya termangu heran.
Sekarang kami berada di mimpi siapa? Pikiran Taeyong berkutat.
"Paman dan Yongie.... Liu sayang kalian. Pa... pai... Liu sudah di tunggu Pria yang sangat baik di sana" Liu menunjuk jauh.
Taeyong dan Jaehyun masih terdiam tak mengerti.
"Pria. Liu dengan siapa kemari?" tanya Jaehyun lembut.
"Liu hanya bersama teman-teman baru dan ada seorang Pria baik dan lembut di sana. Kalian tahu? Kedua tangan dan kakiNya sedikit terluka namun Ia sangat sayang pada Liu dan teman-teman Liu." Jelas Liu dengan ceria menampilkan senyum manis dengan gigi-giginya yang kecil tersusun rapi.
Jaehyun terbangun. Menatap gadis manis di depannya. Ia menepikan helai rambut yang menutupi wajah Taeyong yang masih terpulas. "Cantik..." gumamnya pelan dengan rasa kagum.
Ia melihat jam di dinding kamar Taeyong. Menunjukkan pukul lima pagi. Ia meraih ponselnya. Memeriksa bebera pesan yang masuk dari semalam. Ia sengaja membuat mode senyap telepon genggamnya karena ia tidak ingin ada gangguan saat berbicara pada pujaan hatinya yang sedang merajuk semalam.
Bibi Panti
'Jae....... Liu sudah pergi. Dini hari ini. Dehidrasi berat membawanya ke pangkuan Bapa di Surga. Bibi sangat sedih dan tak tahu harus berbuat apalagi. Datanglah melawat. '
Jaehyun menetesekan air matanya. Dadanya terasa sesak.
Rest in love Liu
T.T
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeje Bossy Boss
FanfictionSesekali ia mencuri pandang. Ada kalanya tatapannya tertangkap oleh Taeyong, bukannya malu atau sungkan. Taeyong justru menatapnya balik seperti akan melawan. Bawahan yang sangat nekat. Jaehyun mendekat dan meraih kotak pink itu "Kue tidak berguna"...