Dua Sobekan

1.4K 169 15
                                    

Satu minggu kemudian.

Pagi sekali Jaehyun menekan kode apartemen Taeyong. Ia berpakaian sangat rapi dengan stelan jas mewah bewarna hitam dan kemeja putih di dalam. Jaehyun membawa sebuah paper bag besar.

Sesuai rencana, hari ini Jaehyun mengajak Taeyong untuk menghadiri pesta pernikahan Loco dan Hwasa yang akan dilaksanakan di salah satu Hotel di pusat kota Seoul.

Pelan ia membuka pintu apartemen Taeyong. Tidak terlihat siapa-siapa. Sepi tidak ada aktifitas. Lalu Jaehyun melangkah ke kamar Taeyong. Ia membukanya pelan.

Taeyong masih tertidur pulas dengan selimut yang menutupi sampai dada. Sangat damai bahkan kecantikannya bertambah dengan wajah polos yang natural, rambut sedikit berantakan.

Jaehyun mendekat. Berjongkok di samping ranjang Taeyong. ia memandangi wajah kekasihnya yang sangat cantik itu. Gadis yang lucu, ceria, cerewet dan suka merajuk.

Wanita ini, aku sangat mencintainya. Gumam Jaehyun pelan.

Ia membelai rambut Taeyong sehingga membuat Taeyong membuka matanya pelan merasakan kehadiran seseorang.

Taeyong menggelinjang "Hoaaam.... Bos. Sudah sampai?" ia menatap Jaehyun sebentar, megusap matanya sekilas lalu menutupnya kembali. Taeyong masih sangat mengantuk. Jaehyun hanya terkikik melihat tingkah Taeyong.

"Haaaa.......Bos!!!" Taeyong berteriak sadar dari tidurnya. Duduk lalu merapikan penampilannya. Rambut yang berantakan. Kaos rumahan lusuh dengan dua sobekan di bagian depan.

Ia menutupi badannya dengan selimut. Menyembunyikan kedua pipinya dalam genggaman telapak tangan mungilnya. Ia sangat malu Jaehyun harus melihatnya dalam kondisi setengah sadar dari tidur dan belum mandi pastinya.

Jaehyun berdiri "It's oke sayang. Jangan malu. Kamu tetap cantik dan akan selalu menjadi yang tercantik." Jaehyun meraih tangan Taeyong yang berusaha menyembunyikan wajahnya.

"Tidak, aku malu bos" Taeyong menunduk "Juga, baju yang aku kenakan baju lusuh" lirihnya. Bukannya ia tidak punya pakaian yang lebih bagus, namun kaos lusuh benar sangat nyaman baginya untuk dibawa tidur.

"Bahkan tanpa baju pun kau pasti tetap sangat cantik" Jaehyun menaruh paper bag tadi di nakas lalu meninggalkan kamar Taeyong dengan si empunya kamar yang memasang wajah dan mata melotot heran.

Keputusan Jaehyun langsung keluar kamar memang sudah benar. Taeyong berdiri geram ingin melempar wajah Jaehyun yang bisa-bisanya dengan lancar mengatakan hal menggoda seperti itu. Taeyong kan jadi malu.

Jaehyun duduk di sofa ruang tengah. Megeluarkan hpnya lalu mengirim pesan pada Taeyong yang masih di kamar.

'Mandilah, pakai yang aku bawa tadi.'

'Hmm...'

"Ck... gadis ini" Jaehyun berdecak, sangat lucu membayangkan ekspresi Taeyong tadi. Jaehyun hanya usil agar Taeyong tidak merasa rendah diri. Bagaimanapun Taeyong gadis tercantik bagi Jaehyun.

🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭

Setelah mandi dan berdandan. Taeyong keluar dari kamarnya. Melihat gaun yang ia kenakan saaat ini. Ia berjalan menuju Jaheyun di ruang tengah.

"Bos, lihat. Ini gaun yang aku pilihkan buat mba Irene. Kok ada di kamu?" tanya Taeyong heran.

"Irene memberikannya untukmu." jawab Jaheyun seraya melihat penampilan Taeyong yang sangat cantik hari ini. Sangat anggun dan elegan dengan gaun yang ia pakai.

"Ha? Kok bisa? Bukannya ia akan memakai gaun ini di acara tunangannya bulan depan?" Taeyong masih belum percaya. Dia melanjutkan lagi "Apa mba Irene membeli dua secara diam-diam. Aku ingat mba Irene mengatakan akan mentraktir ku. Tapi kan tidak harus semahal ini Jae." Taeyong bergelut dengan dirinya sendiri.

"Maybe..." Jaehyun menahan tawanya melihat wajah Taeyong yang keheranan dan bertanya-tanya. Mata bulatnya semakin indah saat ia menatap heran detail gaun yang menempel di badannya.

Jaehyun bangkit dan menggemgam tangan Taeyong yang dari tadi sibuk mengelus-elus gaunnya.

"Sudahlah sayang. Kau sangat cantik dengan gaun itu. Lihat, semuanya sempurna. Aku bersyukur memilikimu" Jaehyun mengecup kening Taeyong.

Cupp....

Taeyong memerah mendengar pujian bos yang kini menjadi kekasihnya. Dia berusaha menutup senyum lebarnya karena kegirangan disanjung begitu.  Duh benar kan, mulut si bos terbuat dari sarang madu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeje Bossy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang