"Sayang...." pelan Jaehyun memanggil Taeyong dari depan pintu kamar si gadis.
Taeyong membuka selimut yang menutupi semua badan sampai kepalanya.
"Apa Bos?" tanya Taeyong.
Sepertinya sudah normal, hati Jaehyun berteriak senang.
"Ekhem... boleh aku masuk?"
"hmm...." Taeyong mengangguk pelan.
Jaehyun duduk di sebelah ranjang Taeyong. Meraih tangan kecil Taeyong. Mengelus dan mengecupnya pelan. Dikeluarkannya bungkusan kecil paper bag dari apotek yang ia beli tadi.
"Sorry, but i think you should try this. Don't worry baby, I will always still beside you. I love you so much Lee Taeyong." selembut mungkin Jaehyun meyakinkan Taeyong. Dia takut Taeyong tidak terima dan marah.
Taeyong mendudukkan dirinya dan bersandar di kepala ranjang "Apa ini bos?" tangan kecilnya memandang benda yang dibawakan Jaehyun.
"Read it" Jaehyun menggigit bibirnya khawatir.
Setelah paham "Jae...." Mata Taeyong berkaca-kaca.
Jaehyun memeluknya erat "It's oke baby, let's try it."
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
Taeyong masuk ke dalam toilet berusaha mengumpulkan sesuatu pada sebuah wadah kecil. Sementara Jaehyun mondar-mandir di depan toilet. Perasaannya campur aduk dan sangat gelisah.
"Jung Jaehyun! Berhentilah melangkah di sana. Derap kakimu menghambat air kencingku keluar bodoh."
Jaehyun tekejut dan merasa geli, ini kali pertama Taeyong memanggilnya bodoh dan bukannya tersinggung suara imut Taeyong saat mengatakan 'bodoh' itu memang sangat menggemaskan bagi Jaehyun. Mungkin Jaehyun sudah berada di fase budak cinta. Haha... Jep Jep.
"Maaf sayang aku salah" teriaknya dari luar mengulum senyum.
Ingat jaehyun. Siapapun yang salah dalam kondisi ini, tetap pria yang harus meminta maaf. Bathinnya setelah membaca sebuah artikel beberapa menit yang lalu.
Jaehyun dengan berat hati menunggu Taeyong di ruang tengah ia tidak ingin singa betina itu mengamuk dari dalam toilet. Cemas, itulah yang sedang dirasakan oleh Jaehyun.
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
Beberapa menit kemudian Taeyong berjalan ke arahnya dengan bibir yang mengatup segaris sambil melihat hasil test pack tadi.
"Je..." Taeyong memberikan stik itu.
Dug dug dug .... begitulah bunyi jantung Jaehyun meningkat cepat saat meraihnya dari tangan Taeyong. Satu tarikan nafas ia memberanikan diri melihatnya.
Jaehyun langsung menutup mulut dengan telapak tangan kirinya lalu berdiri dan memeluk Taeyong. Perasaannya kini campur aduk. Terharu bahagia ia akan memiliki anak dari kekasih yang sangat ia puja dan sayangi namun ada rasa khawatir akan respon mama terlebih kedua orang tua Taeyong. Mungkin mamanya akan memaafkan tapi dia tidak punya bayangan akan dijadikan apa dia oleh keluarga Taeyong yang berada di Swiss sana.
Taeyong mengelus-elus punggung bidang Jaehyun, ia pun menteskan air mata haru.
"Thank you baby..... thank you. I am so sorry for my mistake. I am so sorry let you go yesterday." Jaehyun meneteskan air matanya. Ia sudah tidak tahan menahan rasa bahagia dan rasa bersalah karena tidak sabar menghadapi kondisi hormon Taeyong beberapa hari ini dimana Taeyong sendiripun tidak menyadari perubahan sikapnya itu.
Seharusnya ia tidak tersulut emosi saat Taeyong berada pada fase mood swing karena perubahan tubuh yang ia alami. Ada janin di sana.
"Aku juga minta maaf Je, selalu berteriak padamu. Hiks... hiks..." Taeyong terisak dalam pelukan Jaehyun.
Jaehyun yang mendengar isakan Taeyong melepas pelukan mereka. Menatap Taeyong dan menghapus air matanya.
"Ssst..... no baby don't cry. Nanti dedenya ikut bersedih di dalam sana" Jaehyun mengecup kening Taeyong sangat lama lalu mendekap Taeyong kembali dengan hangat.
Taeyong sudah berbaring lagi di kamarnya. Ia sudah mandi dan memakan sedikit makanan yang Jaehyun suapi dengan telaten. Sekarang sudah menunjukkan pukul satu siang.
"Tae... aku akan mengurus semuanya. Kau jangan khawatir. Secepatnya kita akan menikah. Lee Taeyong, saranghae"
Taeyong mengangguk pelan dan menatap lekat kekasihnya yang kini duduk di sisi ranjang "Nado saranghae, Jung Jaehyun"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeje Bossy Boss
FanfictionSesekali ia mencuri pandang. Ada kalanya tatapannya tertangkap oleh Taeyong, bukannya malu atau sungkan. Taeyong justru menatapnya balik seperti akan melawan. Bawahan yang sangat nekat. Jaehyun mendekat dan meraih kotak pink itu "Kue tidak berguna"...