Tidak Ada Ikatan

1.8K 203 12
                                    

Makan siang kali ini disponsori oleh Doyoung, di sebuah kafe dekat perusahaan mereka bekerja. Doyoung sedang berulang tahun. Mereka duduk dengan rapi. Saling berhadapan dengan nuansa lesehan. Mark berhadapan dengan Taeyong. Sungchan dengan Doyoung.

"Pesanlah sesuka kalian" Doyoung sumringah di hari spesialnya.

"Pasti Noona" Sungchan yang tanpa basa-basi.

Beberapa menit kemudian semua pesanan mereka datang. Mereka melahap makanan itu dengan santai tapi pasti tidak akan ada yang tersisa. Sesekali mereka mengobrol ringan. Suapan demi suapan.

Mark memandang ke depan tepat dua meja di belakang Taeyong. Itu Jaehyun dan seorang wanita yang sangat cantik dan seksi. Mark menatap Taeyong, ragu ingin menyampaikan apa yang dia lihat di ujung kafe.

Tampak Jaehyun sedang menikmati minuman dengan si wanita. Sepertinya mereka singgah hanya untuk bersantai minum. Mark tidak tahan lagi. Ia akan merasa bersalah pada Taeyong. Ya, sepertinya dia sudah tahu apa hubungan Taeyong dan bosnya itu, walau belum mereka umumkan secara resmi.

"Noona, wanita yang bersama bos itu siapa?" Mark bertanya pada Doyoung. Ia melirik kearah Jaehyun dan si wanita. Doyong, Taeyong dan Sungchan mengikuti arah mata mark.

Taeyong mengulum bibirnya. Berusaha positif. Memang sudah biasa Jaehyun bertemu rekan bisnis. Baik pria maupun wanita. Namun kali ini berbeda, tampak Jaehyun selalu tersenyum menampilkan kedua lesung pipinya dan menatap mata si wanita saat mereka saling bertukar kalimat. Irene sekretarisnya pun tak tampak di sana.

"Ah... itu Hwasa. Teman kecil si bos. Hanya ada 2 wanita yang bisa meluluhkan hati Pak Jefri. Si malaikat Wendy dan Hwasa teman kecilnya yang sekarang sangat hot." Doyoung melanjutkan suapan nasinya.

"Pasangan yang serasi." celetuk Sungchan.

Bisa diam tidak Chan, teriak Taeyong dalam hatinya yang panas.

Mark prihatin terhadap Taeyong. Bagaimana bisa bosnya itu bertukar pesan manis pada Taeyong dan nyatanya juga berhubungan manis dengan wanita lain.

"Noona" Pelan Mark memanggil Taeyong yang tertunduk tetap memakan makanan di hadapannya walau mungkin hanya menumpang lewat di saluran cernanya " If you need a shoulder, with pleasure!" Mark menepuk-nepuk bahu kirinya mantap.

Taeyong mendelik "Hahah... kau ada-ada saja Mark." Ia berusa menutupi rasa cemburunya. Ia tidak mau terlalu buru-buru untuk memutuskan sendiri.

"Kalian tahu, mereka berteman sejak usia lima tahun. Namun ketika mereka lulus SMA. Hwasa pindah ke Polandia. Kalau dia tidak pindah mungkin mereka sudah menikah sekarang dan mungkin Pak Jefri tidak berjumpa dengan Wendy. Heheheh......" Doyoung sudah dalam mode gibah.

"Cantik...." lirih Taeyong pelan.

🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭

Jaehyun mengulurkan tangannya lembut pada Hwasa, meninggalkan kursi kafe. Sepertinya mereka sudah siap. Jaehyun sangat perhatian. Bagaimana tidak? Semua pria pasti akan terpesona dan dengan suka rela akan memberi perhatian lebih pada wanita yang sangat cantik itu. Dari atas sampai bawah nyaris sempurna. Terlebih dari pakaian dan gesturenya tampak ia wanita yang elegan dan pintar.

Taeyong sudah campur aduk tapi apa daya, ia menatap dirinya sendiri. Bahkan pernyataan cinta dari bosnya itu pun tidak pernah ia dengar. Tidak ada ikatan, mungkin hanya sensasi sementara. Taeyong menelan kenyataan pahit itu bulat-bulat, mereka memang belum berpacaran. Dia tidak punya hak.

Jangan sedih, jangan sedih rutuknya pada diri sendiri.

🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭

🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hwasa, 27 Tahun. Teman masa kecil Jaehyun.

Mereka punya banyak janji saat masih kecil.

Bahkan mereka berjanji akan menikah saat dewasa kelak.

Jeje Bossy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang