Kini Taeyong menangis sejadi-jadinya. Ia tidak menyangka Luke yang sudah meluangkan waktunya untuk menghibur dirinya yang sedang bersedih malah mendapat pukulan dari kekasihnya yang datang tiba-tiba dengan emosi yang meluap.
"Kau... aku sangat membencimu. Hiks... hiks...." Taeyong berlari memasuki apartemennya. Jaehyun tidak tinggal diam ia berusaha mengejar Taeyong.
Taeyong melempar tasnya sembarang. Ia merebahkan diri ke tempat tidurnya dan terus menangis. Jaehyun tidak tahu harus melakukan apa. Tangisan Taeyong sungguh sangat histeris sampai hampir meraung.
Pelan Jaehyun mendekati Taeyong. Duduk di sisi tubuh Taeyong yang meringkuk dalam tangisan.
"Sayang... maafkan aku."
Tidak ada jawaban. Taeyong tetap menangis.
Jaehyun memberanikan diri mengelus punggung Taeyong.
"Sssttt.... Maafkan aku. Maafkan aku. Aku salah...." Suara Jaehyun memelas lirih.
Ia membaringkan dirinya dan memeluk Taeyong dari belakang. Tetap mengelus-elus punggung Taeyong yang bergetar sampai suara tagisan itu sedikit mereda beberapa menit kemudian.
Dengan senggugukan Taeyong berusaha berbicara pada Jaehyun yang berada di belakangnya.
"Hiks... hiks... kau sangat jahat padaku"
"Iya aku salah Sayang."
"Kau tega padaku... hiks"
"Maafkan aku"
"Luke hanya menghiburku. Dan apa salahnya aku mempunyai teman pria. Kami tidak berbuat apapun hanya minum bersama. Hiks....hiks....." Tangisnya lagi
Dan itu sangat salah Tae, kau bersedih karena bertengkar dengan kekasihmu. Kau menghindari kekasihmu dan pergi dengan teman pria. Seharusnya kau tidak melakukan itu. Rutuk Jaehyun dalam hati. Tapi karena ia tahu hal itu tidak tepat ia katakandi kondisi seperti ini, ia menyimpannya dalam hati. Jaehyun sangat tidak ingin melihat Taeyong menangis sampai tantrum. Walau kekanakan dan terlihat lucu saat Taeyong menangis seperti itu namun hatinya tetap tidak tega.
Jaehyun menarik tubuh Taeyong agar menghadap padanya. Ia menepikan rambut Taeyong yang menutupi wajah tirus itu. Taeyong masih menutup matanya dengan air mata yang masih mengalir. Jemari Jaehyun dengan telaten menghapus setiap tetesan air mata Taeyong yang jatuh.
"I am so sorry...." Jaheyun mengecup kedua kelopak mata Taeyong bergantian. Menarik Taeyong dalam pelukannya.
Dalam dekapan Jaehyun samar suara Taeyong terdengar "Kau sangat bau Jae"
Taeyong mendorong dada Jaehyun dan menjauhkan dirinya.
"Haaa?" Jaehyun keheranan. Bau darimana? Bahkan ia sangat wangi dengan farfum yang biasanya Taeyong sukai.
"Pergi Jae! Aku tidak mau melihatmu di kamarku!!!!" teriak Taeyong galak
"Baik, baiklah. Aku akan keluar setelah mengganti bajumu. Kau sangat berantakan" Jaehyun berdiri mengambil pakaian tidur di lemari Taeyong.
Taeyong duduk di atas tempat tidurnya dengan posisi mata yang tetap tertutup dengan wajah sedih dan bibir yang cemberut. Dengan sabar Jaehyun membuka baju kerja Taeyong dan memasang pakaian tidur yang bersih.
Ia menyelimuti Taeyong yang sudah tertidur pulas. Jaehyun memilih tidur di sofa, takut Taeyong semakin marah jika ia tetap nekat tidur di sisi Taeyong, padahal itu yang sangat ingin ia lakukan sekarang. Ia tertidur dengan kompres handuk pada pipi lebamnya. Sabar ya Je.
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
Uluh uuh bobonya cute bgt yong
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeje Bossy Boss
Hayran KurguSesekali ia mencuri pandang. Ada kalanya tatapannya tertangkap oleh Taeyong, bukannya malu atau sungkan. Taeyong justru menatapnya balik seperti akan melawan. Bawahan yang sangat nekat. Jaehyun mendekat dan meraih kotak pink itu "Kue tidak berguna"...