Jaehyun dan Taeyong sedang memilih susu hamil pada sebuah swalayan di dekat perusahaan.
Memanyunkan bibirnya "Jae... aku tidak suka rasa ini, ini dan ini" tunjuk Taeyong pada 3 jenis rasa susu yang berbeda.
"Bisanya kau suka rasa stroberi Tae." Jaehyun menyodorkan sekotak susu hamil rasa stroberi.
Taeyong hanya menggeleng dengan wajah sendu.
Jaehyun mendekat pada Taeyong lalu mengelus punggungnya pelan "Jangan sedih sayang, katakan kau mau rasa apa?"
"Peach Jae..." tatap Taeyong pada Jaehyun dengan mata membulat besar berbinar seakan memohon.
Jaehyun memejamkan matanya menahan rasa lelah kemudian kembali tersenyum. Ya, dia memang harus bersabar dengan tingkah Taeyong sejak kehamilannya di awal trimester ini.
"Sayang, rasa buah Peach tid..." kalimat Jaehyun terhenti dipotong oleh Taeyong.
"Anakmu tidak mau tahu Jae. Kalau di sini tidak ada rasa buah Peach. Kita saja yang memproduksinya di perusahaan" Taeyong menunduk hampir meneteskan air matanya.
Jaehyun panik, ia mengusap-usap perut Taeyong yang masih datar .
"Sayang, perusahaan kita memproduksi susu anak-anak bukan susu untuk kehamilan. Nanti papa akan meracik susu vanila dengan buah Peach segar ya. Anak papa yang pintar, mau kan?" Lalu Jaehyun tersenyum manis pada Taeyong mengecup keningnya.
Gedebuk....
Dua kotak sereal cokelat Mark jatuh ke lantai.
Mark sangat gugup tidak sengaja mendengar pembicaraan pelanggan lain di dekat rak dimana ia akan mengambil sereal, ia terbata "Ss..ssusu hamil? Tae Noona?" tanyanya gaguk dengan mulut yang terus menganga.
Jaehyun memiringkan senyumnya perlahan jalan ke arah Mark.
Jaehyun membungkuk memungut dua kotak sereal Mark yang terjatuh.
"Watch your mouth, take all the cereal you need!"Jaehyun menatap tajam Mark yang kini berdiri dengan jarak yang sangat dekat di hadapannya.
Mark menelan ludahnya kasar.
Gluk...
"With pleasure" senyum Mark penuh makna. Ia mengambil serealnya dari tangan Jaehyun. Memasukkan pada keranjang belanjaan bos dan rekan sekantornya itu.
Wajahnya sangat berbinar. Dengan sesekali bersiul saat memilih-milih makanan.
Finally, aku bukan hanya penonton dari tingkah manis mereka. Haha... ini namanya durian runtuh Mark. Dapurmu akan penuh. Hihi... kikik Mark dalam hati.
Mark ke sana kemari dengan cepat mengambil semua bahan makanan yang ia butuhkan, ralat semua yang ia mau. Memasukkannya ke keranjang belanjaan Jaehyun tanpa ragu.
Taeyong terkekeh melihat tingkah Mark dan ekspresi kesal Jaehyun.
"Sudahlah Jae, kita akui saja kita akan menikah sebentar lagi"
"Iya sayang" jawab Jaehyun.
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
Mark berjongkok pada rak sekitar satu meter dari rak tempat Taeyong dan Jaehyun memilih susu.
Lalu Mark berdiri menghadap Jaehyun "Boss, I think I need some yogurt for my brain health." katanya sambil mengangkat sekotak besar berisi beberapa botol yogurt.
"STFU Mark!" Gumamnya pelan menahan rasa kesal lalu sedikit berteriak "Take it!"
Taeyong hanya terkekeh mengelus punggung calon suaminya.
Mark mengambil yogurt tersebut dan menaruhnya lagi pada keranjang belanjaan Jaehyun.
"Enough. Thank you boss" Mark tersenyum manis pada Jaehyun. Seperti biasa Jaehyun tidak meresponnya, senyumnya terlalu mahal untuk diberikan pada Mark yang menjengkelkan dikasih jantung minta hati.
Jaehyun menarik lembut tangan kiri Taeyong, mengarahkannya pada Mark.
"Look...!" juga mengarahkan jemari kanannya pada Mark memamerkan cincin pasangan.
"Wow... Congratulations Noona" Mark bergerak ingin memeluk Taeyong namun bahunya langsung di tahan oleh Jaehyun dan ia mendapat tatapan sinis Jaehyun.
"Oops... sorry" lirihnya pelan sedikit takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeje Bossy Boss
FanfictionSesekali ia mencuri pandang. Ada kalanya tatapannya tertangkap oleh Taeyong, bukannya malu atau sungkan. Taeyong justru menatapnya balik seperti akan melawan. Bawahan yang sangat nekat. Jaehyun mendekat dan meraih kotak pink itu "Kue tidak berguna"...