Seminggu yang lalu di apartemen Taeyong.
Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam Taeyong dan Jaehyun masih bercengkrama dan sesekali tertawa akan hal lucu yang mereka bahas di ruang tengah. Sampai tanpa sengaja Taeyong menumpahkan cemilannya paha Jaehyun.
Taeyong langsung berdiri dan membersihkan remah cemilan yang kini mengenai tepat di pangkuan Jaehyun.
Tangan Taeyong dengan cepat membersihkannya dengan tisu sampai Jaehyun merasakan hal aneh dan menarik badan serta kepalanya menjauh dari Taeyong yang berdiri di depannya. Jaehyun sedikit menahan nafas dan ngilu.
Tangan Taeyong menyentuh titik sensitifnya. Jaehyun berusaha menetralkan pikirannya.
Ia menghentikan tangan Taeyong yang dengan polos terus menggosok permukaan celana Jaehyun.
"Ss...sudah Tae." Nafas jaehyun tersengal. Ia menggigit giginya kuat menahan hasrat.
Taeyong yang tidak paham memasang wajah bingung "Bos, kenapa kau sampai keringatan begini?" Taeyong berusaha menyeka keringat Jaehyun di pelipis dan keningnya.
Jaehyun memejamkan matanya menarik nafasnya dalam. Kemudian ia menarik tubuh Taeyong kepangkuannya. Taeyong sedikit terkejut dengan pergerakan Jaehyun yang tiba-tiba.
Dengan kasar Jaehyun langsung melumat bibir tipis Taeyong. Taeyong sangat terkejut namun tetap menerima serangan itu. Bagaimana tidak? Taeyong bahkan senang jika terus begini dengan kekasihnya yang tampan itu. Dia hanya terlalu malu untuk memulai duluan.
Jaehyun sudah menahannya berulang kali. Kali ini ia tidak ingin ada gangguan. Ia menyesap bibir atas dan bawah Taeyong bergantian. Nafas mereka menderu. Taeyong bahkan menjambak rambut Jaehyun mengekspresikan betapa ia sangat terbawa nafsu dan tidak ingin melepas pautan itu.
"Aaah..... Jaeh..." Taeyong berusaha meraup oksigen sebanyak mungkin kemudian melanjutkan ciuman yang sudah menjadi candu baginya itu. Jaehyun tidak tinggal diam. Tangannya mengelus-elus dada Taeyong yang kemudian berubah menjadi remasan kencang pada kedua gundukan Taeyong yang sudah menegang dan berhasil membuat Taeyong meloloskan erangannya.
"Eenggh.... "
Tangan Taeyong merayap pada dada Jaehyun dan menurun sampai menemukan gundukan yang sudah mengeras di bawah sana. Taeyong meremas-remasnya pelan. Tautan mereka terlepas. Keduanya sudah kehabisan oksigen.
Tatapan mereka sudah sayu dan penuh hasrat di sana.
"Taeyong...." bisik Jaehyun pelan pada daun telinga Taeyong "Can i?"
"Please... Jae. Ah... Sure" Taeyong meremas bahu Jaehyun menahan kegelian.
Taeyong menyandarkan wajahnya pada bahu Jaehyun dan menggigit bibirnya saat bongkahan pantatnya di renyam kuat oleh jaehyun.
"Aaah.... Jj..Jaehyun. It's my first time" lirihnnya pelan
"I know baby" Jaehyun langsung menjilati leher jenjang nan mulus Taeyong dengan liar, memberi beberapa tanda di sana. Tangannya sibuk menelanjangi Taeyong.
Taeyong yang menahan rasa geli namun nikmat terus menekan kepala Jaehyun yang sudah mengarah pada kedua payudaranya. Refleks Taeyong membusungkan dadanya mempersilahkan Jaehyun menyesapnya kuat.
"Aakh... Jeje...pe... phelaaann..."
Jaehyun menghentikan kegiatannya. Ia tidak mau Taeyong merasa tegang. Ia memandangi tubuh polos Taeyong yang berada di pangkuannya. Mata mereka bersitatap kemudian saling melontarkan senyum hangat.
Jaehyun membuka pakaian atasnya. Kini ia merasa semakin gerah padahal nyala ac yang sudah maksimal dingin. Taeyong menjilati leher dan dada Jaehyun. Juga ia membuat beberapa tanda di dada bidang Jaehyun dan dapat Taeyong rasakan benda keras di bawah pantatnya yang berusaha menerobos masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeje Bossy Boss
FanfictionSesekali ia mencuri pandang. Ada kalanya tatapannya tertangkap oleh Taeyong, bukannya malu atau sungkan. Taeyong justru menatapnya balik seperti akan melawan. Bawahan yang sangat nekat. Jaehyun mendekat dan meraih kotak pink itu "Kue tidak berguna"...