"Ayo makan Sup Seolleongtang" seru Sungchan mengajak rekan seruangannya makan siang di luar kantor.
"Kalian saja ya Chan, aku masih ada kerjaan sedikit lagi. Lagian tadi Ten memberiku bekal siang"
Saat di lobby, mark dengan wajah gusarnya "Chan, kak Doy aku akan ke atas, dompetku ketinggalan. Kalian pesankan saja untukku. Aku akan menyusul."
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
Taeyong berjalan menuju pantry dengan bekal di tangannya. Tampak lengang dan sepi.
"Ah... lelah sekali hari ini. Aku butuh kopi" memijat keningnya.
Lalu Taeyong menyeduh kopi yang tersedia di sana. Tiba-tiba ada tangan yang melewati bahu kanannya mengarahkan sebuah gelas ke tempat pengambilan air panas. Dapat Taeyong tahu itu Jaehyun dari jam tangan mahalnya, Vacheron Constantin.
Tidak, kali ini aku tidak akan menunjukkan rasa canggungku padanya. Sudah cukup Tae, Please be professional. Laki-laki sudah terbiasa melakukannya walau tanpa cinta. Tekadnya.
Dia berbalik dan berusaha berbicara normal "Oh.... Bos. Kenapa tidak mengambil air dari ruangan Irene? Bos butuh sesuatu?" selidik Taeyong.
Lalu ia duduk di kursi pantry. Meminum kopinya.
Jaehyun menggeleng dan tersenyum manis.
Ah.... Manisnya pria ini. Aku mau dia. Heh bodoh, sadar! Hati kecil Taeyong sedang bertengkar.
"Aku hanya ingin membuat pergerakan pada otot-ototku" menyeruput.
Otot-otot? Mata Taeyong menelusur dari dada sampai perut jaehyun. Sempurna....
Jaehyun berjalan pelan mendekati Taeyong "Ekhem... Tae, aku suka melihatmu pakai blush on. Keliatan semakin cantik. Kau mau lagi tidak kubuatkan pemerah pipi?" Jaehyun menunjukkan smirknya.
Blush on? Ada sesuatu yang sedang kebingungan di sana.
Taeyong merasa sudah dipermainkan. Kali ini dia tidak mau dianggap salah tingkah karena memiliki perasaan pada bosnya itu. Semakin ia malu maka bosnya merasa percaya diri kalo ia disukai Taeyong. Walau memang pada kenyataannya Taeyong mengagumi jaehyun, ya karena tampan dan kaya saja sih, eh jangan lupa juga karena sesuatu yang membuat Taeyong terbuai kemarin.
"Buang jauh-jauh pikiran kotormu itu bos!!!" tekannya.
"Hahaha......hahaha..........." Jaehyun tertawa terbahak-bahak. Melangkah ke luar pintu lalu berbalik menatap Taeyong "Ahhh iya. Ciuman kemarin, lupakan. Aku saja sudah melupakannya. Itu hanya hal kecil" jelas Jaehyun datar. Jaehyun akan melanjutkan langkahnya ke luar.
Taeyong langsung berdiri dan berteriak tanpa berfikir. Dia sudah tersulut emosi "Jung Jaehyun! Hal kecil katamu?! Bagaimana aku bisa melupakan peristiwa ciuman pertamaku!"
Fu*k...... Lee Bodoh Taeyong mengapa kau malah mengaku! Rutuknya.
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
"Mark, ini pesananmu tadi." Sungchan memberikan kotak makanan itu pada mark yang duduk di kursi kerjanya. Ia tampak pucat. Tatapannya kosong. Benar-benar seperti kekurangan darah.
Ia menerima makanan itu tanpa melihat pada si pemberi. Sungchan hanya membuang nafas menggeleng. Tak aneh baginya melihat tingkah Mark begitu. Pasalnya, Mark memang selalu bertingkah aneh tapi bukan karena ia memiliki riwayat kelainan jiwa ya. Catat. Apa sih chan.
Mark melirik Taeyong sekilas. Ciuman dan maung. Oh...
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
Flash back.
Mark naik lagi menuju ruang kerja, namun ada Taeyong di sana. Lalu ia menuju pantry. Kosong tak ada orang satupun. Dia memang bukan ingin mengambil dompet. Dia ingin menyendiri dan sanagat imgim segera menelepon seseorang setelah ia mendapat pesan saat di lobby tadi.
'Kak Mark,
Sesuai permintaan kakak. Aku akan menjauh.
Tak apa kalau kakak merasa aku terlalu percaya diri.
Tapi jangan pernah mencari tahu keberadaanku.
Ku harap kita bisa berbahagia di kehidupan masing-masing.
Fullsun'
Dengan frustrasi mark menelepon nomor Haechan namun operator di ujung sana mengatakan nomor itu sudah tidak terdaftar.
"Haechanie..... Maafkan kakak" isak Mark tanpa suara. Setelah kehilangan baru ia sadar betapa berartinya haechan yang selalu menyinari hidupnya. Kini ia merasa sangat hampa dan bersalah.
Pintu pantry terbuka. Taeyong menjinjing bekalnya masuk. Mark yang tak mau terlihat menangis langsung bersmbunyi di samping lemari pendingin.
Blush on? Gumam mark bingung.
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
^Sabar ya reader keceku. Aku akan up sebentar lg. Masih sedikit riweh di rl. Jangan lupa star dan komen supaya aku lbh terpacu lg 💋🍑🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeje Bossy Boss
FanfictionSesekali ia mencuri pandang. Ada kalanya tatapannya tertangkap oleh Taeyong, bukannya malu atau sungkan. Taeyong justru menatapnya balik seperti akan melawan. Bawahan yang sangat nekat. Jaehyun mendekat dan meraih kotak pink itu "Kue tidak berguna"...