Sad Boy

1.8K 193 21
                                        

"Mark tolong bawa semua jenis sampelnya" pinta Taeyong.

"OK Noona" Mark.

Kini mereka berjalan menuju ruangan Jaehyun. Mark menenteng beberapa kotak sampel susu dengan berbagai jenis pada sebuah plastik. Taeyong yang sedikit tidak bersemangat berjalan terpaksa dengan sebuah map di tangannya. Wajahnya tampak murung.

🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭

Tok... Tok...

Taeyong mengetuk pintu ruangan bosnya itu, membukanya sedikit lalu menjulurkan pandangannya ke dalam. Ia disambut tatapan ramah Jaehyun.

Langkah kaki kecil Taeyong memasuki ruangan itu diikuti Mark yang berada di belakangnya. Jaehyun bergerak dari kursi kerjanya. Mendekati Taeyong dan Mark.

"Susun di meja itu" perintah Jaehyun pada Mark acuh.

Mark bergegas menyusun kotak-kotak yang ia bawa sedari tadi. Jangan ditanya ia gugup atau tidak? Jawabannya iya. Aura bosnya memang selalu begitu, Creepy.

Taeyong dan Jaehyun berdiri berhadapan di seberang meja dimana Mark melakukan tugasnya.

"Ini berkas yang bos minta tadi." Taeyong memberikan sebuah map pada Jaehyun.

Jaehyun tersenyum pada Taeyong lalu meraih map itu. Dibacanya sebentar. Lalu tatapannya kembali pada Taeyong yang sedikit murung di hadapannya.

Jaehyun membelai surai rambut Taeyong dengan lembut "Masih sedih hmm?"

Taeyong hampir menangis dan hanya memasang wajah cemberut menahan rasa duka di hatinya. Ia mengerjapkan matanya pelan lalu menunduk. Dia masih terlalu sedih kehilangan Si gadis kecil Liu yang lucu.

"Liu sudah tenang Tae. Kau suka maniskan? Aku akan membawamu membeli semua makanan yang kau suka, asal senyummu dapat kembali." Jaehyun mencubit gemas pipi Taeyong.

'Aku' 'Makanan manis? Sejak kapan? bertanya-tanya.

Taeyong sedikit tersenyum dengan penawaran Jaehyun. Makanan manis merupakan salah satu coping stress bagi Taeyong.

Perlahan Jaehyun mendekat pada Taeyong. Memutus jarak di antara mereka. Kini jarak wajah mereka hanya beberapa inci. Taeyong menegang heran. Mata mereka bertemu.

Pandangan Jaehyun menyisir wajah cantik nan tirus Taeyong. Dari dahi berhenti ke dagu. Kemudian naik lagi kembali menatap mata bulat Taeyong. Ia tersenyum dan mengarahkan tangannya ke kelopak mata kanan Taeyong. Lengan kekar itu mengambil benda yang sangat kecil di atas pelupuk matanya.

"Bulu matamu terjatuh. Lihat." Jaehyun menunjukkan bulu mata yang ia dapat, ia tersenyum manis.

Bagaimana dia bisa tersenyum semanis itu? Gila aku merinding. Dan lagi bertanya-tanya.

Taeyong hanya terdiam memandang Jaehyun yang di hadapannya dengan bulu mata dirinya di jemari Jaehyun.

"Liu merindukanmu Tae. Aku akan menaruh bulu mata ini di tumpukan rambutmu, lalu ucapkanlah permintaan." Jaehyun menaruhnya di atas kepala Taeyong.

Taeyong memejamkan matanya sebentar. Mengucapkan sepenggal permintaannya dalam hati. Ia meminta, supaya Liu bahagia di Sana dan ia menjawab Yongie juga rindu Liu.

Jaehyun mengusap-usap belakang kepala Taeyong dan menariknya pelan lalu mengecup kening Taeyong "Sudah enakan?"

Taeyong mengangguk  sedikit tersenyum, menenggelamkan kepalanya di dada Jaehyun. Disambut dekapan hangat Jaehyun. Jaehyun mengusap pelan punggung sempit itu beberapa kali. Ia mengecup dan menghirup aroma wangi rambut si gadis. Ia tersenyum bahagia.

Oh.... Tidak! Mark dengan gerakan akan menaruh kotak di atas meja kini berubah menjadi patung yang kaku. Mark menahan pergerakannya sedari tadi. Takut dua sejoli itu terganggu terlebih lagi salah satunya adalah Bos. Hatinya bertanya-tanya dan menjawab sendiri gejolaknya setelah mendengar semua kalimat dan pergerakan ekspresi Jaehyun yang jauh berubah menjadi lebih lembut jika dengan Taeyong.

Ia menelan ludah saat mata tajam Jaehyun memandangnya di balik bahu Taeyong yang ia dekap hangat. Seakan berkata ; Tunggu apalagi. Pergi!!!

Jantung Mark hampir melompat melihat tatapan intimidasi itu. Dengan gerakan sangat pelan ia menaruh kotak terakhir pada genggaman tangannya di atas meja. Lalu mengangkat kedua tangannya tinggi ke udara seakan menyerah.

Ia berjalan mundur pelan dan memepetkan punggungnya pada dinding ruangan itu. Bergerak kaku sampai ia melewati manusia yang sedang berpelukan dengan sepasang mata yang sedari tadi mengikuti pergerakan kepitingnya. Ia menahan nafas dan membuangnya lega setelah melihat pintu keluar. Haaaaahhh......hampir saja.

🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭

Mark jgn bayangin itu kamu dan Echan ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark jgn bayangin itu kamu dan Echan ya. Xiixix... moon maap Echan udh lupain kamu tuh 🤪🤪🤪

Yeoreobun, maaf ya aku up nya rada lama n 1 part pula 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Sebenarnya 3 hari yll sdh mw up sampe ending. Tapi ada kejadian riweuh di RL. Hehehhe stay healthy dear 💐❤️
Jangan bosen yah aku bakal up kok 😗😗😗

Sillent Readers aku juga sayang kalian ☺️

Jeje Bossy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang