Jari kecil Taeyong menekan kode pintu apartemennya, wajahnya tampak masam. Ia masuk di susul Jaehyun yang menenteng paper bag berisi berbagai makanan manis kesukaan sang kekasih. Sesuai janjinya, Jaehyun membawa Taeyong membeli banyak makanan.
Taeyong dengan wajah cemberut mengambil alih semua bawaan Jaehyun. Jaehyun mengernyitkan dahinya tidak paham kenapa Taeyong cemberut dan tidak mau menatapnya sejak di perjalanan pulang dari belanja.
Taeyong membuka dan menyusun semua makanan itu di atas meja dapur. Jaehyun yang tidak mengerti Taeyong kenapa tiba-tiba diam berusaha turut membantu Taeyong membuka bungkusan itu.
Melihat Jaehyun mendekatinya ikut membuka satu persatu bungkusan itu, Taeyong kelihatan semakin kesal dan risih di dekat Jaehyun.
"Ishh........" Taeyong membiarkan bungkusan yang setengah ia buka di atas meja. Ia menatap Jaehyun kesal.
Jaehyun yang tidak tahu apa-apa memasang wajah heran "Sayang kamu dari tadi kenapa? PMS ya? Is it hurt?" berusaha bersimpati.
"Siapa juga yang PMS. Sok tahu!!" Taeyong melangkah ke kamarnya sambil menghentak-hentakkan kaki kurusnya. Dia benar-benar sedang kesal.
Jaehyun hanya menarik nafas dalam melihat tingkah kekanakan Taeyong. Dia sudah bertanya kenapa Taeyong cemberut namun hanya mendapat jawaban "Gak papah" saat di perjalanan tadi. Jaehyun hampir frustrasi.
Taeyong keluar dari kamarnya dengan pakaian rumah, kaos kebesaran menutupi sampai paha. tulang selangkanya terlihat jelas dari kerah kaos yang longgar.
Taeyong duduk di dapur. Mengambil sebuah cup ice cream yang mereka beli tadi. Memakannya asal. Wajahnya masih cemberut padahal itu rasa kesukaannya, Stroberi.
Jaehyun mendekat.
"Jangan mendekat!!!" larang Taeyong.
"Well" Jaehyun memundurkan langkahnya dan duduk sekitar dua meter dari Taeyong.
Aku harus benar-benar bersabar menghadapi Mood Swing gadis ini. Gumamnya.
"Hiks....hiks...." Taeyong mulai menangis namun tetap melahap ice creamnya. Itu terlihat lucu dan menggemaskan.
Jaehyun khawatir namun ia menghargai Taeyong yang sepertinya sedang tidak ingin didekati. Dia memilih diam.
"You still have it... hiks... hiks..." lirih Taeyong dengan air matanya yang mulai menetes.
"Haaa?" Jaehyun membola berusaha mencerna perkataan Taeyong.
Dia tidak tahan melihat air mata Taeyong yang terus mengalir. Ia mendekatinya dan mengelus-elus pundak Taeyong.
"Ssttt.... Just tell me why you look so sad and angry at me. The thing that must exist in a relationship is communication, right?" Jaehyun berujar selembut dan sepelan mungkin namun berhasil membuat Taeyong semakin menangis.
"Huuuaaaa...... hiks... hiks..... Aku melihat dompetmu saat di kasir. Hiks... hiks...." Taeyong menangis semakin menjadi.
Jaehyun mengeluarkan dan membuka dompetnya. Oh ya ampun, terpampang foto Wendy di sana. Jaehyun akhirnya paham kenapa Taeyong marah. Cemburu alasannya.
"This photo right?"
Taeyong merengut.
"It's nothing for me now. Heyy... lihat Tae, aku sayang kamu. Sekarang hanya ada kamu. Itu hanya foto lama dan aku mungkin hanya tidak sempat membuang hmm... I mean memindahkannya. Trust me, I only love you now n forever." Jaehyun jujur meyatakan isi hatinya, mengelus tengkuk Taeyong yang sedang menyembunyikan wajah sedihnya di perut Jaehyun.
Jaehyun menangkup wajah Taeyong. Ia memandang hangat ke dalam bola mata Taeyong yang berair. Ia tersenyum. Menggendong tubuh kecil Taeyong seperti Koala.
Membaringkan dirinya di sofa dengan Taeyong yang tak lepas dari pelukannya.
"Sudah jangan menangis lagi Sayang. Itu hanya masa lalu dan kau sudah menyaksikan sendiri kan aku melepasnya di taman. Itu keinginan terakhir ku agar aku ikhlas memulai hidup baru yang lebih bahagia" bisik Jaehyun pelan.
Taeyong mendongak menghapus air matanya "Bos... ? bos tahu aku ada di taman saat itu?"
"Kau yang selalu datang ke mimpiku. Dasar penguntit!" Jaehyun pura-pura marah.
Taeyong sangat malu. Ia kira setiap berjumpa Jaehyun itu di dalam mimpinya sehingga ia bebas melakukan apa pun. Huh... malunya mencuri dua kali bahkan terakhir ia mencuri, lebih tepatnya menguping pembicaraan Jaehyun dan Wendy sampai akhir.
Taeyong bersandar di dada Jaehyun yang sedang berbaring. Taeyong mengambil dompet Jaehyun. Melepaskan foto wendy di sana lalu menatapnya. Ia menarik nafas dalam.
"Boleh diganti dengan fotoku?"
"You need no answer baby" Jaehyun mengecup pucuk kepala Taeyong yang tepat di bawah dagunya.
Taeyong membalikkan badannya dan menenggelamkan wajahnya di dekapan Jaehyun "I really love you Je."
"I love you more than you know baby"
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
Ciwi banget kan yak adaaa aja problem yg d buat2
Wkkwkwk tgl blg buang th foto aman
Pake drama mewek ngambek trus d bujuk
Gw jd cewe jg bingung napa cew rata2 begitu bnyk alur mnuju inti :")
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeje Bossy Boss
FanfictionSesekali ia mencuri pandang. Ada kalanya tatapannya tertangkap oleh Taeyong, bukannya malu atau sungkan. Taeyong justru menatapnya balik seperti akan melawan. Bawahan yang sangat nekat. Jaehyun mendekat dan meraih kotak pink itu "Kue tidak berguna"...