Flash back.
Jaehyun duduk santai sambil menonton televisi di apartemen Taeyong. Taeyong yang bersandar di dada Jaehyun sekali-sekali tertawa saat melihat adegan lucu di telivisi.
Taeyong menekan remot TV dan mematikannya. Ia merebahkan kepalanya di pangkuan Jaehyun, ia tersenyum menatap Jaehyun dari bawah. Sangat tampan. Gumamnya pelan.
Jaehyun menatapnya ke bawah.
"Aku tahu aku sangat tampan. Kau sangat beruntung Lee Taeyong. hihihi" kikik Jaehyun
"Iya aku memang sangat amat beruntung. Kiss me" Taeyong memajukan bibirnya.
Cup...
Jaehyun mengecup sekilas bibir tipis itu. Taeyong terkekeh. Ia sangat menyayangi bosnya ralat tunangannya.
"Je..."
"Hmm...?" Jaehyun mengelus-elus rambut Taeyong di atas pangkuannya dan menatap penuh kasih sayang.
"Mmmm.... Ceritakan kisahmu dengan Wendy" pinta Taeyong ragu-ragu
"Semua hanya masa lalu dan aku sudah bersamamu sekarang Tae."
"Ayolah.... Aku hanya ingin mendengar alasan kenapa kau tidak menyukai makanan atau minuman yang manis bahkan orang disekitarmu harus menjaga hal itu juga." Rengek Taeyong
Taeyong melanjutkan "Aku dengar ada hubungannya dengan Wendy" suaranya melemah
"Lupakan. Sekarangkan aku sudah mengizinkanmu memakan makanan manis yang kau suka tapi ingat jangan terlalu sering" Jaehyun mencubit hidung Taeyong.
"Jeje.... Kan... kau mengalihkan pertanyaanku." rengeknya lagi
"Aku tidak akan cemburu. Aku janji. Aku hanya sangat penasaran, just tell me Jeje" Taeyong menyatukan jari telunjuk dan tengahnya, mengerjap-ngerjapkan matanya pelan memohon seperti anak anjing yang imut.
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
"Sayang temani aku membeli ubi manis. Phweseeee....." Wendy memasang wajah dan mata imut merayu.
"Hahaha......hentikan bertingkah lucu begitu sayang. Jangan menggodaku." Jaehyun mengusak rambut Wendy. Wendy memasang wajah imut andalannya.
"Kau mau apalagi sayang?"
"Hmm... aku mau permen kapas bentuk puppy lucu, lolipop, marshmallow, buah kering, muffin, donat, cake, dan..."
"Sudah-sudah kita beli semua asal kau senang Wen." Jaehyun yang akan menuruti semua permintaan kekasihnya itu tersenyum sambil fokus menyetir.
Membawa Wendy kemanapun yang wendy mau. Ini sudah tahun ke 6 mereka berpacaran dan ia sudah sangat memahami bahwa kekasihnya ini sangat suka makanan manis. Bukannya tidak mau melarang dan menasehati kekasih cantiknya itu, tapi wendy akan merajuk dan marah tidak ingin dijumpai sampai berhari-hari.
Wendy
Jeje ....
Aku akan ke luar negeri bersama keluargaku
Maaf ini sangat tiba-tiba.
Aku tidak dapat menolaknya, aku dijodohkan.
Tapi aku harap kita dapat berbahagia dengan hidup masing-masing.
Sayang kau berkata apa?
Jangan bercanda.
Blocked
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
Sejak saat itu Jaehyun tidak dapat menghubungi dan menemukan keberadaan Wendy. Jaehyun mendatangi rumah, kantor Wendy dan bahkan perusahaan papanya. Hasilnya nihil. Tidak ada yang tahu mereka pindah kemana.
Jaehyun mengepal tangannya geram, teringat semua janji mereka untuk selalu bersama apa pun yang terjadi. Keluarga Wendy juga sangat sayang kepada Jaehyun dan kenapa tega menjodohkan Wendy dengan pria lain. Bahkan Wendy mau saja menurut dan meninggalkannya.
Air mata Jaehyun telah habis untuk terus bersedih mengenang semua kisah indah saat bersama Wendy. Kini rasa sayang itu berubah menjadi rasa benci yang mendalam.
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
Tidak sadarkan diri Wendy di bawa ke rumah sakit. Semua organnya melemah. Tubuhnya dengan sangat cepat menciut. Ia tampak kurus dan lebih tua dari usianya.
Gula darah yang tidak terkontrol terlebih mempunyai riwayat penyakit diabetes dari sang Ibu, gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat membuat Wendy harus menderita sakitnya. Ia di diagnosa menderita penyakit yang sama dengan si Ibu. Penyakit itu bahkan sudah menggrogoti organ tubuhnya yang lain. Fungsi ginjal dan pandangannya sudah terganggu.
Ia merasa tidak layak lagi bagi kekasihnya, Jaehyun. Dia juga merasa waktunya tidak lama lagi. Wendy memutuskan untuk meninggalkan Jaehyun tanpa memberi tahu sakit keras yang ia alami. Wendy menghembuskan nafas terakhirnya setalah berjuang selama 4 bulan di usia 26 tahun. Rest in peace beautiful angel, Wendy.
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
"Jeff... maafkan kami. Semua ini Wendy yang meminta. Dia tidak ingin kau bersedih di sepanjang hidupmu. Itu akan membuat hatinya terluka. Kalau kau benci dan marah padanya ia sudah rela dan ikhlas asal tidak ada air mata yang menemani hari-harimu karena kepergiannya." Kun kakak lelaki Wendy menepuk bahu Jaehyun yang bergetar di depan sebuah pusara.
Sebulan setelah Wendy meninggalkan dunia ini barulah Kun memberitahu semua yang sebenarnya terjadi pada adiknya itu. Ya, dia hanya menuruti untuk menyampaikan pesan adik manisnya itu pada Jaehyun.
Sejak hari itulah Jaehyun sangat membenci makanan yang manis!
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
Present
Tayong mendongak menatap Jaehyun "Are you fine?"
"Ah... ya really fine."
Jaehyun menarik tubuh Taeyong dari pangkuannya dan menggendong di depan bak koala. Membawa Taeyong ke kamar tidurnya. Dengan lembut ia membaringkan Taeyong.
Kini mereka berbaring berhadapan.
Taeyong mengerjap-ngerjapkan matanya memandang Jaehyun.
"Ada apa sayang?" tanya Jaehyun lembut.
"Enam tahun....... kalian sudah ngapain aja Je?" 🥺Taeyong menangis.
Jaheyun frustrasi dengan mood Taeyong yang berubah-ubah. Dia yang meminta cerita tentang Wendy dan sekarang dia yang berfikir terlalu berlebihan, bahkan sampai tidak mau disentuh oleh Jaehyun sedikitpun karena kesal.
🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeje Bossy Boss
FanfictionSesekali ia mencuri pandang. Ada kalanya tatapannya tertangkap oleh Taeyong, bukannya malu atau sungkan. Taeyong justru menatapnya balik seperti akan melawan. Bawahan yang sangat nekat. Jaehyun mendekat dan meraih kotak pink itu "Kue tidak berguna"...