48

47 5 3
                                    

PERTUNANGAN ACE

Pertunangan Ace sudah di tentukan, pria itu kini sudah matang dan yakin akan cintanya pada Amaira. Hari ini, Amaira berada di apartement milik Ace dan sedang merapikan tempat tidurnya, Ace tentu ia tidak berada di aprtement itu, setelah tragedi penjemputan Mama ke apartement, untuk meminta Ace pulang dan memberi Amaira waktu untuk berpikir mengenai lamaran Ace padanya, sekaligus Mama Ace juga menginginkan adanya privasi untuk Amaira.

"ANGKAAAT.....ANGKAAAAT....!!!"

Ponsel berdering...
Amaira yang sedang merapikan tempat tidur pun menghentikan kegiatannya, ia berlari menuju meja, ponselnya terus menjerit dan membuat kebisingan.

"Dasar, Ace! Dia merubah suara dering dengan teriakannya, nyebelin banget!"

"ANGKAAAT.....ANGKAAAAT....!!!"

"Halooo!!" Jawab Amaira berteriak.

"Ih sayang, kamu mah aku belum bikin masalah udah di teriakin, ada apa sih? Kamu lagi PMS?" Tanya Ace tanpa dosa. Ace bingung, mengapa Amaira berteriak seakan tak mau di telepon.

"Gak bikin masalah sih, tapi bikin keributan tau..." jawab Amaira dengan nada rendah kembali.

"Ribut apa, kok aku gak ngerasa ya?" Tanya Ace masih tak merasa bersalah.

"Dering telepon sayaaaang, ribut banget gak sih menurut kamu?" Tanya Amaira.

Ace baru tersadar, ia pun tertawa terbahak-bahak. Ia berjalan menuju apartement karena sejak menghubungi Amaira tadi, ia sudah berada di lobby.

"Ketawa, dasar biang onar!" Jawab Amaira. Ace tertawa lagi.

Tak lama, suara bel apartemen berbunyi.
"Buka pintu sayang, aku udah di depan.." ucap Ace dengan halus lembut. Amaira berjalan perlahan dan membuka pintu Apartementnya, nampaklah pria tampan di depannya.

"Uh... yang lagi kesel" goda Ace pada Amaira.

Amaira menggelengkan kepalanya, saat itu juga ia mendapatkan pelukan hangat dari Ace.
"Aku tuh kayak gitu biar kamu inget terus sama aku." Jawab Ace.

Ace mendapat cubitan di perut dari Amaira.
"Inget, gimana gak inget orang tiap hari lho ketemu. Eh, kamu udah rapi mau kemana?" Tanya Amaira.

Ace duduk bersamaan dengan Amaira di sampingnya, Amaira bersandar dan Ace mengelus puncak kepala Amaira.

"Aku mau jemput kamu, aku udah buat janji sama temen yang buat perhiasan. Kita pilih apa yang kamu mau" ucap Ace sambil tersenyum. Amaira tersenyum, tangannya di genggam Ace, keyakinan Ace amatlah merasuk di hati Amaira.

"Yaudah aku ganti baju dulu, nanti siang aku mau ketemuan sama Nalla, dia hubungi aku katanya mau belanja peralatan bayi." Ace mengangguk.

"Iya. Nalla juga tadi di rumah bilang, setelah urusan kita selesai kamu bisa ketemu Nalla. Nanti aku anterin, oke?" Amaira mengangguk.

Amaira pun bangkit dia hendak ke kamarnya untuk mengganti pakaian, namun tubuhnya di tarik Ace dan jatuh ke pelukannya.

"Ace, ih!" Dorong Amaira.

Ace tersenyum.

"Aku udah lama gak di cium kamu," ucapnya membuat wajah Amaira memerah.

"Ishhh, kamu!" Dorong Amaira lagi. Mereka bertatapan, Ace mengharap ciuman dari Amaira namun Amaira malah mengecup pipi Ace.

"Tahan ya, beberapa hari lagi masa gak bisa tahan?"

Amaira kembali berlalu.

Ace menggaruk tengkuknya, ia tersenyum.. dalam hatinya ia bertekad untuk membalaskan dendamnya di malam pertamanya.

LOVE YOU ACE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang