15

239 8 3
                                    

JAWABAN SULIT

TOK....TOK....
Suara pintu berbunyi.

Suara pintu kamar gue bunyi. Siapa lagi kalau bukan cewek yang gentayangan malem-malem, gue pastikan itu Beneran dari pintu atau dari jendela di apartement gue. Kan dipikir-pikir serem juga kalau dari jendela, gue langsung mikirin Nyai Cun, cuntilanak...

"Ace...." panggilan suara itu nyatanya dari pintu kamar gue, gue merasa lega, jadi Beneran ini adalah Vazi yang lagi ngetuk pintu. Gue segera turun dari tempat tidur, kemudian berjalan menuju pintu kamar.

"Hmm.. ngapain sih? Katanya tadi mau tidur..?!" Tanya gue heran.

"Gak bisa tidur, Ace..." ucap Vazilla kemudian menyandarkan wajahnya ke dada bidang gue. Gue mencium wangi rambutnya Vazilla, asli... wangi banget, ah! Gue suka wangi khas cewek ini.

"Lho, kenapa gak bisa tidur?" Tanya gue. Vazilla menggesek wajahnya di dada gue, artinya dia kagak tahu apa kenapa dia kagak bisa tidur.

"Yaudah, loe mau tidur sama gue?" Tanya gue ke Vazi. Vazilla menarik tubuhnya tiba-tiba, kemudian menatap gue dengan tatapan penuh kebencian.
"Lho, kenapa marah?" Tanya gue heran.

"Loe ngajakin gue ml, Gilak loe!!" Protes Vazilla.

"Kagak ih, enak aja...."
"Ogah banget, Yaudah sana tidur di tempat loe, gue juga mau tidur ini." Vazilla melirik ke arah belakang gue, dia mendelik sebal.

"Mana ada yang tidur laptopnya ngebuka..." ucap Vazilla seraya masuk ke dalam. Gue khawatir kalau Vazilla liat apa yang lagi gue liat di laptop. Dan benar saja, gue mulai tegang merangsang.

"Loe lagi ap-,"
"Ace......?!!!!!!!"
"Anjir, Gilak banget ih..." Vazilla menutup laptop gue. Gue menggaruk tengkuk gue, gak gatel cuma itu sinyal bahwa gue bingung.

"Hehe, iseng aja... gue lagi Bete," jawab gue iseng. Vazilla menggelengkan kepalanya.

"Gila, orang gila..."
"Mesum mulu," ucap Vazilla lagi.

Mesum? Gue emang gini kale, SSM
Sholeh sholeh mesum, ya edukasi aja sih. Dari pada gue jajan, gue suntuk banget.

"Gue suntuk, gue lagi Bete, jadi gini lah gue.. gak jajan ini," jawab gue kemudian berbaring di tempat tidur. Vazilla menyimpan laptop gue di nakas. Kemudian berbaring di sebelah gue.

"Sok, tidur... merem aja, nanti juga tidur.. atau mau gue kasih obat tidur?" Vazilla memukul tangan gue, gue tersenyum. Gue tarik selimut dan memejamkan mata.

Vazilla masih menatap langit-langit kamar gue, gue liat dengan membuka mata gue dikit banget.
"Kalau nikah gini?" Tanya Vazilla ke gue.

"Hmm, kurang lebih begini." Jawab gue pelan. Vazilla membalik tubuhnya miring ke arah gue.

"Loe pernah nikah? Atau-,"
Pertanyaan itu membuat gue membuka mata lebar-lebar, sialan! Ketakutan gue bener-bener terjadi.

"Sial, loe liat bingkai foto di nakas ya?" Tanya gue. Vazilla tersenyum,

"Iya...!" Jawab Vazilla.

Di kamar tidur itu mulai memanas.
"Jadi Beneran pernah nikah?" Vazilla bertanya dengan menuntut. Tatapannya mengharap pertanyaan yang sejak tadi ia tunggu-tunggu jawabannya.

LOVE YOU ACE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang