36

142 9 0
                                    



Vazilla berada di rumahnya, ketukan pintu kamarnya membuatnya terkejut. Pasalnya, ia sedang melihat-lihat foto dirinya dengan Ace di ponselnya. Vazilla rindukan Ace, sangat merindu.. walaupun ia tak pernah tahu, benar atau tidaknya perasaan Ace padanya.

"Ada paket buat loe!" Ujar Vanilla dengan nada cueknya.

"Dari siapa?" Tanya Vazilla.

"Kagak tahu, yaudah gue ke kamar lagi ah! Buka aja, kali aja bom!" Vanilla pun melangkah pergi.

Nyebelin, bom dari mana coba? Gue kan gak temenan sama imam samudra!
Batin Vazilla.

Kotak itu berisikan sebuah surat, dan juga kalung indah bertuliskan nama seseorang yang membuatnya tersenyum.

Ace...
Batin Vazilla.

Vazilla pun membuka isi surat dari Ace, sebuah surat yang membuat jantungnya bergetar.

Maaf jika aku mengecewakan
Maaf juga jika aku membuatmu menunggu
Maaf jika pernah membuatmu bersedih
Dan maaf, sudah pernah mengabaikan cintamu.
Jangan senyum senyum gitu, cepetan turun dan buruan pelukin gue!!

Vazilla membaca akhir kata tersebut dengan mata yang terbuka lebar. Ia segera berlari ke arah balkonnya, ia melihat Ace berada disana, Vazilla tersenyum, kemudian berlari keluar kamarnya, menuruni anak tangga, dan berlari membelah ruang tamu, segeralah ia membuka pintu dan Ace berdiri disana...

Vazilla mengenhentikan langkahnya, ia mengatur napasnya, dan mengenggam hadiah dari Ace.

"Aku gak mimpi kan, ini beneran kamu kan?" Tanya Vazilla.

"Ih, tega banget! Kenapa aku harus datang di mimpi, emangnya aku udah meninggal, ih.. gak sweet banget sih kamu?!!" Ucap Ace mengeluh.

"Bukan gitu, Ace.. tapi kenapa? Maksud aku-,"

Vazilla menjadi kebingungan.

"Yaelah! Aku tuh udah berharap kamu lari dari atas, terus buka pintu langsung peluk aku, bukan malah diskusi begini, gimana sih?! Yang kayak di filem-filem india, yang kemarin aku tonton gitu, Vazi...!"

Vazilla tersenyum.
Ia melangkah kemudian setengah berlari, dan memeluk Acenya.

"Sumpah aku kangen...!" Ace memeluk Vazilla dengan erat.
"Kamu kemana aja, kamu gak inget aku? Kamu kenapa sih Ace, kamu patah hati? Kamu inget aku gak? Kamu gak inget kan? Yaudahlah..! Kamu menyebelin emang, kamu tuh gitu sih sama aku..." terus saja Vazilla mengoceh, sedangkan Ace, mengusap punggung Vazilla.

"Terus aja ngomong, sampe cape...!"
"Nanya sendiri, jawab sendiri, ah serah loe deh Vazilla..." ucap Ace.

Vazilla melepaskan pelukannya.
"Yaudah kalau aku gak boleh ngomong..." ucap Vazilla yang kemudian cemberut. Ace tersenyum menatap tingkah manja kekasihnya itu.

"Uh, tau nih! Minta di cium kan, sini.. gue cium loe sampe enggap.." Ace menarik leher Vazilla mendekat ke arahnya namun Vazilla menolaknya.

"Ace, diem ah!" Sergah Vazilla kemudian.

Ace dan Vazilla pun masuk, besok orangtua Vazilla akan datang, rumahnya tak akan lagi sepi. Ace menatap Vazilla yang berada di sampingnya, menikmati wajah tenang dan cantik seorang wanita yang sudah sabar untuknya.

LOVE YOU ACE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang