14

338 11 0
                                    

PERNIKAHAN?
-Author-

Vazilla berada di kamar Ace, dia sudah mandi namun belum berganti pakaian, ia masuk perlahan. Ia lihat ke sekeliling kamar Ace, kamarnya sangat mewah dan juga elegan. Indah, dan membuat betah sekali. Menurut penuturan Ace, di kamar Ace ada nakas, di laci nakas ada kartu creditnya, sedangkan di kamar Ace ada dua nakas, jadi nakas yang mana? Vazilla memutar bola matanya. Ia malas mencari sesuatu yang bukan barangnya, karena dia takut salah, atau takut ada apa-apa.

"Aduh yang mana sih, coba yang sebelah kanan dulu!" Ucap Vazilla menunjuk nakas sebelah tempat tidur Ace. Vazilla berjalan menuju nakas tersebut, kemudian membuka lacinya, perlahan tapi pasti. Dan, disana tidak ada apa-apa, hanya ada beberapa obat, serta charger ponsel disana, ada beberapa ponsel juga.

"Gak ada! Okelah, coba nakas sebelah.." ucap Vazilla. Vazilla berjalan kembali menuju nakas sebelah kiri, ia sampai di sana dan membuka nakas tersebut. Ada bingkai foto terbalik, dan ya.. kartu credit, satu kartu credit berwarna hijau.

Vazilla mengambil kartu tersebut, kemudian dia melirik ke arah bingkai foto, ia memiliki rasa penasaran yang begitu besar. Akhirnya ia mulai menarik laci nakas agar semakin lebar, kemudian meraih bingkai foto tersebut dan membaliknya, apa yang ia lihat adalah sungguh di luar dugaannya.

"Ace...!" Ucap Vazilla yang terkejut dengan foto tersebut.
"Dia nikah? Ah gak, gak mungkin deh! Kalau nikah mana istrinya coba? Dia hampir nikah kayaknya.." ucap Vazilla menebak-nebak.

Vazilla menyimpan kembali foto tersebut, kemudian ia beralih menuju lemari di kamar Ace, ia mencari pakaian yang pas untuknya, pakaian Ace pasti akan kebesaran, tapi mau bagaimana lagi? Hari ini ia akan berbelanja, sebelum akhirnya nanti ia akan meminta Ace untuk mengantarnya ke rumah.

Vazi memilih pakaian dan menemukan pakaian yang cocok dengannya, kemudian ia menghubungi Ace yang sedang makan siang di kantornya.

"Hallo, bagaimana penampilanku?" Tanya Vazi seraya memutar tubuhnya, Ace menatapnya melalui layar ponselnya, ia mengangguk dan membuka mulutnya.
"Ace, loe lagi ngapain sih?!" Protes Vazi.

"Lagi makan, di suapin nih sama Nalla." Ucap Ace Sambil mengunyah makanannya. Vazi membelalakan matanya, ia tidak percaya bos kantoran seperti itu? Idih...

"Manja banget!" Ucap Vazi.

"Biarin, nah udah pake baju itu aja.. Udah sana cepetan belanja, nanti mallnya keburu tutup!" Ucap Ace kemudian membuka mulutnya lagi. Vazilla memutar bola matanya.

"Gak akanlah! Masa iya tutup, Yaudah gue pergi ya..?" Ace mengangguk, dan melambaikan tangan. Vazi menutup sambungan video callnya, diakhiri dengan gerutuan yang tidak jelas.

Masa iya bos kagak ada Serem-seremnya, yang ada dia imut banget! Gimana kantornya, maju gak sih di pimpin sama Ace yang kayak gitu?!
Vazilla bertanya-tanya, ia mulai penasaran dengan apa yang di kerjakan Ace, dan bagaimana perusahaan besarnya itu.

Vazilla segera menuju ke pusat perbelanjaan, sedangkan Ace di kantor sedang makan bersama Nalla.
"Jangan suapin saya terus, kamu juga makan Nalla." Pinta Ace. Nalla mengangguk.

"Iya Pak, ini juga sambil makan.." ucap Nalla. Ace mengangguk, ia meraih minumannya kemudian menyedotnya dengan cepat.

"Enak!! Pedes..."
"Kamu suka Pedes? Kalau saya suka banget, buat nambah tenaga kalau karyawan saya kerjanya jelek." Ucap Ace. Nalla tersenyum, ia gelengkan kepalanya pelan.

LOVE YOU ACE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang