16

201 12 1
                                    

BAKU HANTAM

"Loe yang bawa kabur Luna!!!!"
"Geledah apartement ini." Ucap seorang pria seusia dengan Ace yang meminta dua orang berbadan kekar memeriksa apartement Ace.

"Eh jangan sembarangan! Enak aja main geledah-geledah, mana surat izinnya?!" Pinta Ace dengan siaga.

"Banyak bacot lo..!" Ucap Galih yang menyingkirkan kedua tangan Ace yang terbentang menolak di geledah.
"Ada apa sih?! Bisa baik-baik kagak ngomongnya?! Gue gak lagi ingin marah ini." Ace mulai menaikan nada tingginya.

"Gue Pengen apartement ini di geledah!" Pinta Galih.

"Gue gak Pengen apartement gue di sentuh sama bawahan loe yang kayak gitu."
"Luna gak disini, gue gak pernah tahu Dimana dia sekarang, loe lakinya masa kagak tau?! Bego apa gimana?!!" Tuduh Ace penuh amarah.

Kedua orang kekar itu memaksa masuk dan mulai mencari ke setiap ruangan.
"Gak ada Luna disini..!" Ucap Ace dengan lantang. Kedua pria berbadan kekar itu mulai masuk ke kamar Vazilla.

"Bos, ada pakaian perempuan bos!" Ucap pria satunya. Dan yang satunya lagi masuk ke kamar Ace, dan menemukan Vazilla.

"Ace...!!" Pekik Vazilla yang di tarik paksa. Ace segera berlari, ia melihat Vazilla di tarik lengannya, Ace emosi dan ia mulai meninju pria berotot itu.

"Sialan, loe berani nyentuh tangan dia?!!! Gue aja belum, sialan!!!" Ace memukul dengan emosi yang membludak. Terlebih tidur malam yang nyenyaknya terganggu.

"Ace...!"
"Hentikan Ace..!!" Ucap Galih yang mulai melerai.

"Kasih tau anak buah loe yang edan! Gak gitu memperlakukan wanita, anjing dasar!!! Sana loe...!" Ucap Ace dengan emosi yang tinggi.

"Gue kesini karena mata-mata gue bilang liat loe sama cewek, dan itu pasti Luna." Ace mengamankan Vazilla.

"Tunggu disini," ucap Ace. Vazilla berada di belakang Ace, ia benar-benar ketakutan.

"Keluar, loe!! Kamar gue bukan kamar tamu, keluar!!" Bentak Ace. Ace maju dan kemudian menutup pintu kamar Ace, Vazilla berada Di kamar dengan harap-harap cemas. Galih dan dua anak buahnya mundur, Galih tahu dia kini sudah tidak aman.

"Gue udah kagak sabar buat hajar Boss Gila kalian, seenaknya aja mata-matain gue, dan sekarang ganggu tidur gue sama bini gue!!" Vazilla yang mendengar itu merasa tertegun.

"Terlebih anak buah loe bikin hal fatal dalam hidupnya. Loe tahu gue siapa, Galih?! Jelas loe tahu gue siapa, pilihannya loe mau gue hajar disini, atau di luar dengan cara gue?!" Ancaman Ace sangat di takuti. Ia tak segan dengan halus mematikan perusahaan siapapun yang menganggu dirinya atau membuat Ace merasa tidak nyaman.

"Gue minta maaf, mungkin mata-mata gue-,"

"Gak! Gue gak Maafin, sini loe maju.. baru bonyok dikit, loe udah meringis gitu Hah?!!" Tunjuk Ace pada anak buah Galih.

"Loe emang keras kepala, Ace!" Ucap Galih kemudian ia memulai perkelahian dengan Ace. Beberapa kali Ace mendapat pukulan dari anak buah Galih, dan juga Galih sendiri. Satu lawan tiga, Vazilla yang berada di kamar mendengar beberapa barang pecah, dan ia benar-benar khawatir dengan ke adaan Ace. Vazilla keluar, dan benar saja, Ace sudah babak belur, Vazilla berteriak,
"Ace, kalian pergilah!!" Usir Vazi pada Galih dan anak buahnya.
"Disini tidak ada yang dicari," ucap Vazilla.

LOVE YOU ACE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang