Vote dan komentarnya jangan lupa. Selamat membaca.
***
"Ini nomor ponselku, nanti kamu simpan."
Naya menatap deretan nomor yang Damar tulis. "Kenapa harus di simpan?"
"Karena nomor itu akan sangat penting nantinya," jawab Damar.
Naya mengernyit bingung. "Penting untuk?"
"Yang jelas, akan sangat penting untuk menghubungiku."
"Kenapa saya harus menghibungi anda?"
Damar tidak menjawabnya. Lelaki itu hanya tersenyum penuh arti.
Setelah hari itu, semesta terus mendukung mempertemukannya dengan Damar.
Hari-hari Naya mulai berubah, lebih berwarna. Sikap Damar yang memperlakukannya dengan baik tanpa memandangnya rendah, membuat Naya tidak sadar jika Damar sudah berhasil masuk dan mencuri hatinya.
Dan dari sanalah, kisah cinta mereka berdua benar-benar di mulai.
"Sayang, kamu dari tadi ngapain sibuk terus? Nulis apa sih?" Damar memprotes Naya yang mengacuhkannya.
"Aku lagi tulis list yang pengen aku lakukan dalam benerapa waktu kedepan, Dam." Naya menyahuti Damar yang sudah resmi menjadi kekasihnya lima bulan lalu.
Dari cara pendekatan yang Damar lakukan, akhirnya Naya luluh dam menerima lelaki itu untuk mengisi hatinya.
"Salah satunya?" tanya Damar penasaran.
"Kamu lihat saja," Naya memberikan catatan kecil yang selalu dia bawa itu pada Damar.
Mata Damar langsung terpaku pada urutan list pertama.
"Aku mau nikah sebelum ulang tahun ke tiga puluh?" ucapnya mengulang tulisan Naya.
***"Terimakasih, Mas Bian sudah mengantar saya pulang." Naya berkata setelah turun dari dalam mobil lelaki itu.
"Kamu tinggal sendirian?" tanya Bian, sambil meneliti keadaan rumah yang sangat sederhana namun terlihat nyaman untuk di tempati dengan keadaan lampu yang belum menyala dan sepi.
Setelah urusannya dengan Devan selesai. Bian mengantarkan Naya pulang. Sesuai janjiannya pada Fani tadi.
"Tidak, Mas. Saya tinggal sama adik saya. Tapi, sepertinya dia belum pulang kerja," jawab Naya ikut melihat keadaan rumahnya.
"Sudah kerja? Di mana?" tanya Bian lagi.
"Sebenarnya adik saya masih kuliah, Mas. Dan kebetulan dia juga bekerja di bengkel." Naya memaparkan.
"Adik kamu kuliah sambil kerja? Dia laki-laki?" Bian merutuki pertanyaannya kali ini. Tetapi, dia sulit menyangkal jika gdis cantik yang terlihat tegar namun rapuh dihadapannya ini membuatnya penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
almost 30
ChickLit"Menikah sebelum memasuki usia tiga puluh, haruskah?" Naya, seorang staff salah satu wedding planner ternama di kota Bandung mempunyai target pencapaian sebelum usia 30 dengan menikah. Namun, kisah cintanya dan Damar menemukan ujian. Orang tua Damar...