Chapter 4

9K 519 48
                                    

Playlist - Secondhand Serenade - Fall for you

Playlist - Secondhand Serenade - Fall for you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote cerita ini gengs!
Luv U 😘

CALL ME DEDEW
~NO AUTHOR, PLEASE~

🌷🌷🌷

Meski gerimis kecil masih berjatuhan dengan lembut namun siang tetap indah karena kecerahan alami yang menggantung di langit-langit semesta. Begitu pula Richelle, tanpa diperjelas wajahnya sudah menggambarkan bahwa ia sedang bahagia. Tuhan tahu kondisi hatinya saat ini begitu cerah bagai bunga bermekaran di musim semi.

Richelle seolah memperlihatkan pada semesta bahwa pria yang ada di sampingnya kini adalah miliknya tanpa tahu siapa yang sebenarnya pria itu miliki. Miris.

"Bagaimana sekolah mu hari ini?" Satu pertanyaan dari Alaric ketika mobil mereka sudah keluar dari area sekolah.

"Bad." jawab Richelle apa adanya.

"Karena pelajaran?"

"Tepat sekali! Lagi-lagi nilaiku buruk dan itu yang membuatku malas melanjutkan sekolah."

Alaric berdecak gemas mendengar gerutuan gadis cantik itu. "Jadi, gadisku ini belum juga jatuh hati pada salah satu pelajaran di sekolah?"

Richell tampak bergeming pada dua hal. Pertama, mendengar Alaric menyebutnya gadisku. Seolah ingin memperjelas bahwa dirinya memang milik pria itu. Rasa-rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu berirama mengepakkan sayapnya di dalam perutnya. Sedangkan yang kedua, Alaric masih saja paham dan membahas soal dirinya yang belum jatuh hati pada pelajaran apa pun dalam bersekolah. Seakan-akan ia kembali ditarik ke masa lampau- masa di mana Richelle masih bocah tujuh tahun yang malas sekali dalam belajar.

"Hei!" Bertepatan dengan lampu merah yang mengharuskannya memberhentikan mobil mereka sejenak. Alaric mengusap pipi selembut pantat bayi itu. Sentuhan itu berhasil membuat lamunan Richelle ikut terhenti lantas ia hanya tersenyum canggung dalam sepekian detik.

"Are you, okey?"

"Ya. Aku baik. Tentu," matanya kembali berbinar meski dipaksakan. Matanya menyipit oleh bentuk senyum lebarnya.

Detik berikutnya, jantung Richelle seolah terpompa sangat cepat tat kala tubuh beraroma musk itu menghadap ke arahnya. Satu tangan Alaric memeluk bagian belakang jok yang diduduki Richelle lalu tubuh kokoh itu mendekat hampir mengikis jarak.

"Aku ingin tahu, apa dan siapa yang ada dalam otak kecil ini. Apakah ada Alaric juga di dalamnya?" Tunjuknya pelan menyentuh pelipis Richelle.

Untuk beberapa saat keduanya saling bersitatap. Kedua pasang mata itu saling memantulkan bayangan di masing-masing manik berwarna tak sama.

𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang