Chapter 53

7.9K 389 8
                                    

Playlist : BTS - Film Out

Berasa setahun gak sihhh?? WkwkwkMaaf yaa baru update lagi 💜💜2800 word!Tandai typo ya, bestie!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berasa setahun gak sihhh?? Wkwkwk
Maaf yaa baru update lagi 💜💜
2800 word!
Tandai typo ya, bestie!

...

Btw, playlist di atas-- mereka gak lipsing kan yaaa??
Aaaaaaaa!!! Candu banget lagu BTS yang satu iniiii, berhubung aku ARMY modal kuota doang 😆 jadinya cuma bisa mengoleksi lagu mereka aja karena dompet ku insecure untuk membeli barang berbau Bangtan

🌷🌷🌷

Keesokan harinya, Alaric benar-benar tidak bisa berlama-lama dengan sang kekasih karena kesibukannya sebagai model utama yang juga ikut meeting untuk persiapan sore menjelang malam nanti.

Pagi tadi, Alaric buru-buru datang ke hotel itu hanya untuk mengucapkan selamat pagi pada Richelle yang kebetulan juga ia bisa sarapan bersama keluarga Edmond di restauran yang sengaja di reservasi untuk 24 jam.

Saat ini, sudah waktunya makan siang akan tetapi Richelle masih melakukan perawatan tubuh seperti hair spa,
facial, body spa, ratus, all over body waxing, termasuk manicure dan pedicure.

Alaric menunggunya tanpa mengeluh lagipula waktu luang yang dimilikinya bisa ia gunakan untuk membahas soal kerjaan lewat email dari sang asisten di sana yang mendadak menjabat sebagai pemilik perusahaan sementara, akibat izin libur yang dilakukan sang pemilik sebenarnya.

"Itu bisa kita bahas dengan para pemimpin devisi. Evaluasi pun perlu dilakukan termasuk menggeser posisi mereka yang tidak kompeten dalam menjalankan tugasnya." Alaric berkata tegas dan sedikit malas. Kali ini dia dan Effie melakukan panggilan telepon setelah beberapa urusan dokumen selesai dibahas.

"Apa aku perlu mencari kandidat dari semua karyawan di tiap devisi?" Kata Effie.

"Ya lakukan lewat prestasi kerja keseluruhan, lama masa kerja mereka pun menjadi pertimbangan juga." Mengapit ponsel diantara bahu, Al merapikan barangnya yang tak banyak itu.

"Akan aku kumpulkan semua data mereka dari sekarang, sementara pertemuan bisa kita lakukan setelah Anda selesai dengan urusan pribadi Anda di Perancis."

Alaric memasang wajah geli. Menggaruk pelipis sebagai gerakan spontan karena Effie terdengar seperti menyindirnya. Kembali memegang ponselnya dengan benar.

"Ekhem. Okay, kita tutup pembicaraan kali ini. Aku mengandalkan semua pekerjaan sampai urusan ku selesai di sini."

"Sir?"

"Yea?"

"Congratulations! Kau sudah melamar wanita pujaan mu." Sambut Effie selanjutnya.

Melepas kacamata baca dan meletakkannya di atas tumpukan majalah yang hotel itu miliki. "Yea. Kau tahu, Ef, aku sangat bahagia." Alaric berkedip menyesuaikan bola matanya yang terasa perih.

𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang