Playlist : Justin Bieber ft Luis Fonsi - Despacito
CALL ME DEDEW
~NO AUTHOR, PLEASE~
🌷🌷🌷East Java, Indonesia
Kabut terlihat menyebar seakan menyelimuti seluruh kawasan penginapan. Satu bangunan yang didalamnya terdapat belasan orang yang sebagiannya masih terlelap tak terkecuali Richelle yang kini memeluk sesuatu yang begitu membuatnya nyaman. Rasa hangat sedikit menjalar belum lagi aroma maskulin yang begitu ia kenali.
Sedangkan seseorang yang sedang dipeluknya hanya menatap datar pada Richelle yang tersenyum tipis dengan matanya yang masih terpejam. Lima belas menit berlalu Alaric berlaku demikian. Seharusnya dia bergeser dan lekas bangun lalu keluar dari kamar ini. Demi Tuhan semalam dia harus menahan diri untuk tidak menyerang gadis yang masih berlaku agresif meski dalam keadaan tak sadarkan diri.
Richelle dengan ketidaksadarannya itu terus saja mencari-cari kenyamanan dan membuat dada berisinya itu bergesekan dengan bagian tubuhnya. Belum lagi lutut yang terlapisi celana jeans itu pun beberapa kali bergerak-gerak seolah mengusap miliknya yang masih terkurung di bawah sana.
Huh. Dia akan merasa seperti bajingan jika mengambil kesempatan di malam tadi.
Alaric menghela napas samar karena merasa terganggu dengan helaian rambut yang tiba-tiba menjuntai menutupi setengah wajah polos gadis itu. Ia pun tergerak untuk menyelipkannya ke belakang telinga.
Tak lama dari aksi pergerakannya, sepasang bola mata dengan kepolosan itu perlahan terbuka sekaligus menyesuaikan penglihatannya.
"Morning." Sapa Alaric tanpa ekspresi.
Richelle masih terdiam seolah nyawanya memang belum sepenuhnya terkumpul dan detik selanjutnya, ia memekik melihat tubuhnya sendiri yang melilit posesif pada Alaric. Ia pun beringsut menciptakan jarak.
Kedua saling beradu tatap dalam beberapa saat hingga Alaric memutusnya untuk bergerak turun dari ranjang yang terasa nyaman itu.
"Kau mau kemana?" Pertanyaan yang langsung saja Richelle layangkan.
"Mandi."
"Sepagi ini?"
"Sudah jam tujuh, hal yang wajar untuk mandi pagi bukan?"
"Apa kau tidak merasa kedinginan?" Richelle pun menurunkan kedua kakinya dan begitu telapaknya menyentuh lantai ia nyaris terpekik sembab rasa dingin langsung meresapnya.
Richelle semakin terkesiap kala Alaric tiba-tiba berlutut yang ternyata menarik sepasang sandal berbulu dari kolong ranjang kemudian pria itu sedikit membersihkan kedua telapaknya sebelum memasangkan satu persatu alas kaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓
Romance#Book-2# BIJAKLAH DALAM MEMBACA! 18++ . . . 𝑹𝒊𝒄𝒉𝒆𝒍𝒍𝒆 𝑪𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒄𝒊𝒂 𝑬𝒅𝒎𝒐𝒏𝒅 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒊𝒎𝒑𝒖𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒅𝒊𝒓𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒌𝒆𝒅𝒂𝒓 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝑱𝒂𝒚 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂. 𝑨𝒍𝒂𝒓�...