Chapter 34

8.6K 491 50
                                    

Playlist : Bondan Prakoso - Not With Me

Playlist : Bondan Prakoso - Not With Me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Untuk part ini aku kurang srek, sih. Tapi semoga kalian tetep mau baca dan nikmati alurnya 😘

Btw, sekiranya masih ada typo atau kalimat yg kurang dipahami. Tolong tandai yaaa, akan aku edit lagi nanti

|Happy Reading|

🌷🌷🌷

"Oh my God!"

Teriakan bervolume cukup lantang itu membuat Richelle yang tengah terpejam dalam senderan di jok mobil, pun menoleh heran juga merasa terganggu dengan suara Lucy. "Tidak bisa kau bersuara pelan? Aku baru saja ingin tidur sebentar." Richelle mengerjap, menoleh lelah padanya.

Namun protes Richelle dibalas dengan lambaian tangan cepat seraya mengatakan alasan mengapa ia tak sengaja berteriak demikian. "Aku hanya terkejut dengan berita siang ini. Lihat!" Lucy mengarahkan layar iPad untuk dilihat Richelle.

"Bukankah dia adalah teman mu? Kemarin kau baru saja melakukan kencan buta dengannya." Lucy memasang wajah ngeri sekaligus heran.

Richelle tidak lekas menjawab sebab mengamati serangkaian kalimat tentang seorang musisi yang mengalami kecelakaan parah di sebuah jalan tol serta foto-foto mobil korban pun terlihat sangat memprihatinkan. Bagian depan mobil tersebut hancur bahkan tak tersisa sepotong kaca pun, belum lagi sisi mobil tipe SUV dengan merk BMW X5 M G-Power Typhoon itu juga penyok parah.

Richelle merasa khawatir dengan pria yang sempat melecehkannya kemarin malam- Mengingat itu, mendadak rasa iba pun berubah menjadi ketidakpedulian lagi.

"Kau ingin menjenguk nya?"

"Tidak perlu. Untuk apa?" Richelle kembali menyandarkan punggungnya juga melekatkan bantal leher. Kembali terpejam setidaknya masih ada waktu lima belas menit sebelum sampai di tujuan.

Meletakkan iPad yang masih menyala di ruang yang tersisa, Lucy menyenggol bahu Richelle juga kerlingan nakal. "ayo lah, kalian bahkan hampir melakukan pertarungan ranjang...." Lucy tertawa bagai remaja puber. Tidak mencerminkan sikap seorang pria seutuhnya. Oh, hampir saja lupa jika Lucy adalah manusia setengah pria dan setengah wanitanya.

"Justru kami melakukan pertarungan di toilet. Dan ku tegaskan! Dia bukan teman kencan ku, aku tidak melakukan kencan buta membosankan seperti itu."

Sekilas, Richelle teringat ketika Delion Fannoms tiba-tiba menyerang bibirnya dengan ciuman yang liar juga kasar. Pria tiga tahun diatasnya itu merupakan seorang musisi dari band yang kini pamornya semakin melejit semenjak memenangkan nominasi Billboard's.

Delion memang menjalin pertemanan dengan banyak model cantik lainnya. Sifatnya yang friendly, juga selalu bisa mencairkan suasana pun menjadikannya sosok yang memiliki banyak teman.

𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang