Playlist : Everglow - Dun Dun
🌷🌷🌷Hei, aku cuma mau jujur kalo Dew itu salah satu author yang baperan!
Jadi, tolong ya hati-hati kalo mau komen, ntah itu komentar buat tulisan ku atau untuk Dew sebagai penulisnya. Karena bersikap bodoamat gak segampang itu hei...Di sini, Dew masih pemula buat bikin suatu karya tapi tolong Yaa hargai!
Maaf jika masih absurd dan gak sesuai dengan imajinasi kalian tentang alur yg dibuat.Dew gak maksa buat kalian baca kok, semisal bosen- ya Skipp aja. Hapus dari library kalian.
Untuk itu, demi kenyamanan Dedew, komentar² yg gak enak dibaca tentu bakal aku hapus sekaligus blokir akun kalian dari lapak Wattpad ku. Mau itu follower, si rajin vote, terpaksa Dew blok kalian 🙏🙏
Gak masalah followers Dew yg gak seberapa ini bakal berkurang dan jumlah pembaca pun masih dua angka di depan K juga, gak masalah karena untuk saat ini aku nulis pun cuma buat seneng² doang dan menyalurkan hobi. Bahkan di sosmed pun gak begitu aktif buat mempromosiin semua tulisan ku.Sekali lagi maaf dengan statement yang Dew buat. Dan aku banyak² terimakasih sama kalian yang udah antusias sama Richelle meski update nya gak tentu dan lama :D
|HAPPY READING|
Tandai typo!🌷🌷🌷
Jade meringis sesaat merasakan sensasi dingin dari kompresan di pipinya dengan kantung es batu yang dilakukan Alaric. Pria itu begitu perhatian untuk beberapa menit ini setelah insiden saat berkuda.
"Dimana Richelle?" Tanyanya seolah khawatir padahal dalam hati ia tersenyum menang.
"Mungkin sedang menyendiri. Dia harus sedikit ku beri pelajaran agar tidak berbuat semaunya." Menarik tangannya sebentar lalu kembali mengompresnya lagi. Ada ekspresi bersalah yang terlihat meski tidak begitu kentara namun Jade tahu, saat ini Alaric pasti sedang memikirkan sekaligus mengkhawatirkan kucing liarnya.
"Aku akan mencarinya," tawar Jade mengambil benda itu dari wajahnya dan bersiap untuk beranjak dari setengah terbaringnya.
"Tidak usah. Lebih baik kau istirahat saja." Alaric meletakkan kantung dingin tersebut lalu mengelus lembut pipi Jade dengan punggung tangannya. "Sudah merasa lebih baik?"
"Cukup. Tidak berdenyut seperti sebelumnya."
"Istirahat lah, aku yang akan mencari Richelle. Dia pasti ingin pulang tapi tidak berani bicara padaku." Menggaruk pangkal hidungnya yang tiba-tiba berdenyut. Lantas ia berdiri berniat keluar dari kamar Jade.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓
Romance#Book-2# BIJAKLAH DALAM MEMBACA! 18++ . . . 𝑹𝒊𝒄𝒉𝒆𝒍𝒍𝒆 𝑪𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒄𝒊𝒂 𝑬𝒅𝒎𝒐𝒏𝒅 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒊𝒎𝒑𝒖𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒅𝒊𝒓𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒌𝒆𝒅𝒂𝒓 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝑱𝒂𝒚 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂. 𝑨𝒍𝒂𝒓�...