Chapter 17

7.4K 394 4
                                    

Playlist : Jenifer Wirawan - Nada untuk Dikta

Playlist : Jenifer Wirawan - Nada untuk Dikta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Call me Dedew
No author, please

💜💜

Jam berapa kalian baca cerita ini?

Dew pengen tau, kalian punya aplikasi baca apa aja selain wattpad?
Koment ya gaes!

••

Btw, kalian udah tahu sama
*Dikta dan Hukum?*
Yuhuuu baca di AU atau novelnya langsung? Aku sih novel soalnya gak aktif main Twitter 😁
Di atas ada playlist yg dibuat teruntuk kisah Dikta, bagus banget lagunya apalagi suara Kak JW ❤️

|Happy Reading|
Tandai typo! 😉

🌷🌷🌷

"Sudah empat hari Vio tidak membalas pesanku." Elouis berucap seraya meletakkan ponselnya ke dalam loker di ruang ganti.

"Iya, bahkan ia tidak muncul di room chat kita," Marcella menambahi.

"Bisa jadi ia sibuk dengan keluarganya." Tebak Richelle.

"Aku sudah menyuruhnya untuk membawakan oleh-oleh untuk kita dari Spanyol. Liburan nanti aku harus ke sana." Marcella tertawa kecil.

"Aku merasa aneh dengannya. Apa kalian menyadarinya?" Elouis menatap pantulan dirinya pada cermin sekaligus memikirkan Violetta.

"Aku rasa tidak ada yang aneh darinya."

Richelle maupun Marcella mengiyakan ucapan Dylora.

"Yah, mungkin hanya perasaanku saja."

"Oh, iya, Steph. Bagaimana liburanmu di Indonesia? Aku begitu terpana dengan pesona alam di negara- apa itu sebutannya? Ka.. katu- ah, iya! Khatulistiwa!" Dylora berdecak senang ketika menemukan apa yang sempat ia lupa akan nama lain dari Indonesia.

Mereka sedang berada di ruang ganti untuk mengenakan baju renang khusus yang dimiliki sekolah ini. Keempatnya tanpa risih saling melepas pakaian mereka lalu diganti dengan baju berbahan tipis juga celana pendek berwarna biru muda yang sama.

"Menyenangkan dan melelahkan." Jawabnya setengah hati. Richelle mengumpulkan semua rambutnya dalam satu genggaman lalu diikat sederhana hingga menyisakan anak rambutnya saja. Memamerkan leher jenjangnya yang indah.

"Melihat story di sosial media mu, sepertinya kau begitu menikmati liburan itu. Terlebih kau lebih sering merekam Jay alias Alaric seolah punggung tegapnya lebih menarik ketimbang gunung Bromo." Timpal Marcella.

𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang