Chapter 10

9.5K 438 20
                                    

Playlist : Avril Lavigne - I Will Be

Vote cerita sebelumatau setelah membaca 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote cerita sebelum
atau setelah membaca 😘

CALL ME DEDEW
~NO AUTHOR, PLEASE~

🔞 Warning 🔞

Sementara Richelle tengah mencuci wajah tentu sikat gigi juga, Alaric setengah berbaring di ranjangnya. Ia bersandar pada headboard seraya memejamkan mata. Ada yang sedang ia pikirkan sekarang. Tentang Vanessa, ketika mereka melakukan itu di meja kerjanya, Alaric melihat sebuah bungkus kecil aluminum di bawah kaki meja yang tentu ia kenali.

Berpikir negatif lagi-lagi menghampirinya. Benarkah Vanessa berselingkuh darinya? Tidur dengan pria lain?

Tapi, Alaric tidak menemukan hal yang mencurigakan di tubuh Vanessa. Kalau memang demikian mengapa tidak ada tanda kemerahan di sekitar tubuhnya atau setidaknya tercium aroma parfum lain?

Suara dering telepon menandakan pesan masuk membuat matanya terbuka seraya mencari-cari benda yang terdengar deringnya itu. Ponsel Richelle yang masih di charger ternyata.

Alaric membuka pesan tersebut tentu ia pun tahu kata sandi dari ponsel Richelle karena gadis itu sendiri yang memberitahunya sejak jauh-jauh hari tanpa ia tanya. Bukannya lancang dan tidak menghargai privasi Richelle hanya saja ia tergerak saat rentetan pesan dari group kelasnya terlebih yang paling dapat terbaca adalah pesan yang memberitahukan bahwa besok akan ada evaluasi matematika di kelas mereka.

Tentu saja dengan senang hati Alaric akan menjadi guru private dadakan untuk Richelle. Harus. Mengingat bagaimana pemalasnya gadis itu.

"Al? Kau sedang apa dengan ponsel ku?"

Sebuah suara disertai aroma sabun khas dari Richelle menggerakkan bola matanya untuk melihat pada sesosok gadis yang kini terlihat seksi. Astaga, Richelle semakin menguji kesabarannya temasuk menguji naluri lelaki agar tidak merobek kain satin hitam yang bahkan tidak sepenuhnya menutupi kaki jenjang itu.

Alaric mengerang tertahan ketika Richelle duduk bersilang kaki di sisi ranjang menghadapnya. Membuat kain lain di baliknya mengintip secara terang-terangan. Bagaimana tidak, ukuran gaun tidur itu sangat pendek. Tidak sepenuhnya menutupi bokongnya.

Alaric pun tahu bahwa wanita itu juga tidak mengenakan bra. Terbukti dengan tonjolan bulat yang mencetak jelas di kain satin tersebut.

 Terbukti dengan tonjolan bulat yang mencetak jelas di kain satin tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang