Chapter 15

8K 422 17
                                    

Playlist : SHINee - Don't Call Me

Playlist : SHINee - Don't Call Me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


✨ ✨

Call me Dedew
No author, please!

-KLIK POJOK KIRI BAWAH-

✨ ✨

|Happy Reading|

🌷🌷🌷

Udara malam memang dingin, meski begitu rasa panas akibat cuaca juga terasa menggerahkan. Derap langkah saling bersahutan terdengar cepat padahal mereka tidak sedang terburu-buru mungkin karena memang langkah panjang lah yang tak sengaja terbentuk membuat satu orang diantara mereka kewalahan untuk menyamakan kecepatan berjalan mereka.

Gadis pemilik nama lengkap Richelle Cresencia Edmond itu mendengus kesal di tengah napasnya yang tersengal-sengal. Merasa aneh mengapa seharian ini Alaric lebih banyak diam terkesan mendiamkannya belum lagi jadwal pulang yang seharusnya lusa justru dipercepat malam ini.

Sempat mendapat protes dari teman-temannya hingga Liam dan Petra bersama kekasih mereka memutuskan untuk berlibur sesuai rencana.

Hingga belasan jam berlalu tidak ada perbincangan apa pun selama penerbangan. Di pesawat pribadinya, Alaric mengasingkan diri untuk tetap di kamar sekaligus menghindar dari Richelle yang selalu mengoceh menceritakan tentang keseruannya selama di sana tentu saja mengenai Kenzo pun tidak luput menjadi bahan pembicaraan. Seperti,

"Aku tidak menyangka Indonesia, negara kelahiran ku memiliki tempat seindah itu!"

"Sudah sepuluh tahun lebih aku tidak pernah menginjakkan kaki di sana, karena sudah betah di negara Paman Sam. Aku bahkan sering menolak ajakan Mama ketika ia ikut bersama Papa ke Indonesia, ah lebih tepatnya Mama dipaksa ikut! Kau tahu Al? Papa sangat posesif padanya, semenjak adikku masuk sekolah, Papa kerap kali mengajak Mama untuk menemaninya ke luar negeri mengenai urusannya yang menyangkut pekerjaan."

"Omong-omong, kau harus sering mengajakku berlibur, entah itu berkemah, mendaki bahkan menyelam samudera pun aku pasti ikut!"

"Ah, iya. Aku lupa menceritakan tentang Kenzo padamu. Kau harus tahu kalau dia adalah teman pertama ku saat aku bersekolah di Indonesia. Itu sudah lama sekali, wajar saja jika aku tidak mengenalnya saat pertama kami bertemu lagi. Tapi aku cukup terharu ternyata dia mengingatku itu tandanya dia sama sekali tidak melupakan aku. Astaga! Itu terlihat manis sekali. Aku sangat menikmati hari-hari ku bersama Kenzo apalagi ketika kami berkuda dan menikmati kuliner—"

Tepat saat membicarakan teman laki-lakinya itu, Alaric bergerak meninggalkan Richelle yang sedang bersandar manja sembari memeluk lengannya. Tidak memperdulikan gadis itu yang mengerut sedih atas perlakuannya yang hampir membuat kepalanya terkatuk sisi kursi.

𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang