Chapter 50

9.1K 392 53
                                    

Playlist: Meghan Trainor - Title

Playlist: Meghan Trainor - Title

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌷 -HAPPY READING-🌷

. . Bantu temukan typo yaaaa . .

🔞

Satu jam mereka habiskan untuk berjalan santai dan berpindah dari satu kedai ke kedai lainnya atau stand makanan lain, mencicipi banyak jajanan yang sebenarnya tidak selevel dengan mereka akan tetapi jiwa rakyat biasa semasa kecil Richelle ternyata masih melekat sehingga hampir semua makanan ramah di kantong itu pun ia beli dan semuanya cocok dilidahnya.

Alaric kerap kali menolak, ia beberapa kali menawarkan Richelle untuk makan di restoran mewah di sekitar mereka namun Richelle sama sekali tidak menggubrisnya.

"Kau terlalu banyak makan, tidak takut gendut?" Alaric bertanya sembari mengambil paper cup yang isinya sudah dihabiskan wanita itu. Meremasnya pelan lalu melemparnya pada tong sampah dengan tepat.

"Tidak. Aku masih rajin berolahraga di gym room juga teratur meminum susu pelangsing badan. Kau tenang saja, tidak akan ku biarkan tubuh ideal ku penuh oleh timbunan lemak." Katanya lalu menerima sebotol air mineral yang Alaric sodorkan kepadanya.

Alaric tersenyum pelan. Dengan sigap, ia mengambil sapu tangan dari saku celana untuk mengelap noda makanan di sudut bibir juga bekas air disekitar bibir Richelle.

Kali ini mereka tengah duduk di bangku taman membelakangi tenda penjual. Untungnya ada pohon besar di sisi kanan bangku tersebut sehingga nyaman sekali menjadi tempat berteduh.

"Cepat atau lambat aku akan membuat tubuh mu gendut." Katanya tersenyum nakal. Lalu tatapannya beralih pada perut rata di balik t-shirt yang Richelle pakai.

Kening Richelle berkerut dan bibir melengkung samar ke bawah. "kau berniat menjejali ku dengan banyak makanan?"

Ketidakpahamannya sirna setelah tangan besar itu mengusap perutnya serta membisikkan kata, "pregnant."

Rona merah pun muncul di kedua pipi tirusnya juga rasa panas seakan menjalar di sana. Dia melipat bibirnya ke dalam sesaat merasakan kupu-kupu berterbangan dalam perutnya.

Ada sisa keberaniannya melawan godaan Alaric, pun ia bersuara. "Kapan pastinya? Milik kita bahkan belum saling berkenalan sebelum menerobos masuk pada milikku dan meninggalkan benih-benih unggul."

Richelle mengerling nakal tapi sayangnya yang terlihat justru raut menggemaskan sehingga tawa Alaric pun terdengar cukup keras apalagi pemilihan kata yang terlontar dari mulut seksi itu sungguh menggelikan sekaligus.... menggairahkan.

Alaric tidak berhasil menahan bibirnya untuk tidak bersilaturahmi pada bibir wanita yang ada di hadapannya itu.

🌷🌷🌷

𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang