Playlist : Lupe Fiasco ft Guy Sebastian - Battle Scars
Vote cerita sebelum
atau setelah membaca 😘CALL ME DEDEW
~NO AUTHOR, PLEASE~🌷🌷🌷
Sebelumnya. . .
Richelle kembali mengusap air matanya dengan tisu. Gumpalan benda tipis itu berserakan di sekitar ranjang juga lantai kamar membuat sang pemiliknya, Marcella menatap nanar. Sungguh ia tidak menyukai ada sampah di kamar tercintanya.
"Dia bisa bercumbu dengan wanita lain kenapa tidak mau melakukannya dengan ku?" Richelle setengah berteriak karena kesal. "Padahal aku lebih cantik dan pakaian ku tentu saja seksi dibandingkan wanita tadi!"
"Ichel, kalau kau mencintai Alaric. Kau tidak perlu menjadi wanita seperti itu."
"Tapi Alaric menyukai wanita seksi sepertinya! Mentang-mentang aku masih belia, dia pikir aku tidak bisa bersolek? Hah! Padahal dia sudah melihat payudaraku dengan sangat jelas. Aku tahu dia terangsang bahkan sesuatu yang tegang pun aku bisa merasakannya," sebelah tangan yang sempat menyentuh milik pria itu melayang di depannya.
"Marcella. Aku memegangnya. Sesuatu yang bahkan tidak berani ku lihat di sebuah gambar atau video tapi- milik Alaric lah yang ku sentuh ditangan perawan ini," matanya berbinar-binar seolah sedang membanggakan sebuah prestasi. Marcella mengerjap, kenapa ia jadi malu mendengar kalimat vulgar itu? Padahal dia sendiri sering melakukannya dengan Axelio meski tidak sampai bercinta. Marcella masih segel!
"S-sudah sudah. Sejak kapan teman ku ini menjadi mesum-"
"Marcella! Apa kau pernah melihat milik Alexio? Kau juga menyentuhnya? Berapa lama dan-"
"Hentikan! Kenapa kau bertanya tentang privasi kami." Mendadak wajah Marcella memerah juga rasa malu dibuatnya.
"Wajahmu, merah. Kau malu? Kau malu karena semua jawabannya iya?"
"Lebih baik kau pulang. Aku tidak suka kau ada di sini."
Bukannya tersinggung ia justru tergelak. Richelle yang kacau telah hilang dan kini tengah terbahak di ranjangnya.
Richelle menceritakan semuanya tentang dia yang sudah siap memberikan mahkotanya kepada Alaric namun digagalkan oleh pria itu sendiri. Sentuhan pada milik Alaric tidak berlangsung lama karena Alaric mendorong tubuh Richelle hingga terjatuh dari pangkuannya. Richelle semakin kecewa, dengan memasang senyum tipis dia pun melenggang pergi tak lupa membenarkan penampilannya.
Selama di perjalanan tak tentu arah ia menangis keras entah sudah berapa lama mobilnya terus menyapa jalanan kota New York hingga berhenti di mansion Marcella hingga saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓
Romance#Book-2# BIJAKLAH DALAM MEMBACA! 18++ . . . 𝑹𝒊𝒄𝒉𝒆𝒍𝒍𝒆 𝑪𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒄𝒊𝒂 𝑬𝒅𝒎𝒐𝒏𝒅 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒊𝒎𝒑𝒖𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒅𝒊𝒓𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒌𝒆𝒅𝒂𝒓 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝑱𝒂𝒚 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂. 𝑨𝒍𝒂𝒓�...