Chapter 12

8.2K 437 17
                                    

Playlist : Secondhand Serenade - Your Call

Playlist : Secondhand Serenade - Your Call

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


CALL ME DEDEW
~NO AUTHOR, PLEASE~

🌷🌷🌷

Setelah menemukan sepatu yang tepat dan sesuai dengan ukuran mereka, Richelle beralih untuk mencari kacamata baru. Padahal entah sudah berapa puluh bahkan mendekati ratusan benda untuk melindungi mata itu ia miliki di lemarinya.

Alaric menatap tajam pada beberapa pengunjung pria yang selalu menatap bahkan memindai tubuh seksi Richelle hingga akhirnya ia mengambil sebuah coat berwarna kuning terang yang tak sengaja ia pilih lalu membalikkan tubuh Richelle agar berhadapan dengannya.

"Apa yang kau lakukan?" Richelle bingung tapi menurut tat kala pakaian tebal itu menutupi hampir seluruh badannya.

"Ini memalukan! Lepas-"

"Aku tidak akan memakaikan coat ini jika kau memilih pakaian yang tepat, Richelle."

"Memangnya ada yang salah dengan bajuku?"

Richelle pun mendelik tidak suka dan kembali melanjutkan kegiatannya dalam memilih kacamata tak lupa ia lepas dan menjatuhkan coat berwarna mencolok itu di lantai begitu saja.

Alaric pun sama. Mendelik kesal namun yang dilakukannya hanya berdecak. Dengan segera ia membayar semua yang telah dibeli tak lupa menyuruh pengawalnya untuk meletakkan semua itu di mobilnya.

Setengah jam kemudian, mereka menyempatkan diri untuk makan siang di sebuah restauran makanan Perancis. Richelle yang memang terkenal di kalangan anak muda itu pun tak jarang harus bersabar saat beberapa dari mereka yang meminta selfie ria. Richelle memang ramah di dunia maya, ia kerap kali membalas tiap-tiap komentar bahkan pesan masuk ke akun pribadinya tapi kalau boleh jujur dia justru amat malas sekali jika harus berhadapan langsung dengan para penggemarnya. Itu mengapa selama ini dirinya tidak pernah mengadakan meet and great seperti kebanyakan idola.

"Kau tidak boleh seperti itu pada mereka."

Alis Richelle tertukik sebab tidak mengerti apa yang dikatakan Alaric. Mereka berdua sudah duduk di salah satu meja VIP di restoran tersebut.

"Sikap tak sukamu pada mereka, aku bisa tahu hanya dengan melihatnya walau kau memaksa tersenyum dan bersikap ramah tapi aku yakin tidak semua bisa tertipu dengan topeng mu."

"Termasuk kau?"

"Ya, itu tidak baik. Bagaimanapun juga para penggemar sangat penting dalam karir mu sekarang ini."

"Aku hanya risih, mereka sedikit memaksa dan aku merasa terganggu."

"Cobalah lebih mengenal mereka tidak melulu hanya membalas tiap komentarnya saja."

"Yaa.. akan ku usahakan- tunggu, dari mana kau tahu aku selalu membalas setiap komentar mereka?"

Alaric sedikit gelagapan namun mampu menutupinya walau Richelle masih memicing heran. "Kau selalu sibuk dengan ponsel mu, aku sering tidak sengaja melihat kau yang memang melakukan itu di sosial media mu."

𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang