Playlist : Taylor Swift - Begin Again
⚠️Sebagian scene Oli-Vio aku hapus dari chapter sebelumnya juga. Kalian bisa baca terpisah di cerita mereka sendiri. ⚠️
|HAPPY READING|
🌷🌷🌷
Pagi berganti siang. Siang bertemu malam. Pergantian hari rasanya melelahkan bagi orang-orang sibuk apalagi yang memiliki jam kerja yang tidak selalu sesuai prediksi.
Apakah para pengangguran dan kaum rebahan sama lelahnya juga?
Seharian ini Richelle nyaris tidak merasakan angin luar karena kesibukannya dalam ruangan tertutup. Pukul lima pagi tadi tubuhnya sudah mendarat di kursi utama Pearl'e. Memeriksa, memisahkan, beberapa berkas yang nantinya perlu direvisi ulang oleh para bawahannya sesuai tanggungjawab mereka.
Selang empat jam dan melewati waktu sarapan. Selaku CEO dari Pearl'e, ia bergegas masuk ke ruangan rapat hingga siang pun menjadi akhir dari pertemuan tersebut.
Kurang lebih empat puluh menit lamanya ia gunakan untuk tidur di kamar pribadi yang ada di ruangannya lantas makan siang pun dilewatkan begitu saja hanya air putih juga beberapa cemilan yang ia makan selama proses pemotretan berlangsung.
"Nona. Sudah saatnya berganti busana." Ucap seorang wanita muda berpenampilan sederhana nyaris tidak memperhatikan penampilannya.
Richelle menghembuskan nafas kasar. Meletakkan garpu di atas kotak makanan berisi irisan buah lantas Ia pun berjalan pelan namun tegas dan angkuh dalam waktu bersamaan- ke ruangan khusus.
Gaun sebatas lutut yang menjadi busana keduanya pun kini berganti dengan pakaian olahraga seperti para atlet wanita. Rok rimple berwarna putih mengembang sebatas paha yang dipadupadankan dengan sport bra ketat berwarna sama. Sepasang seneaker berwarna putih berlogo centang hitam pun menjadi alas kaki yang di pakainya.
Rambut setengah punggungnya terikat rapi menyerupai ekor kuda. Ia membawa satu raket tenis keluaran terbaru dengan harga yang paling mahal untuk tahun ini.
Ya, Richelle menjadi brand ambassador sebuah merk terkenal yang memproduksikan peralatan olahraga.
Lucy menggeledah kotak berisi banyak sekali makeup. Lantas dengan sentuhan halusnya ia sedikit menambahkan bedak tabur juga menebalkan bibirnya dengan lipstik berwarna yang sama seperti sebelumnya. Kini wajah sang bintang utama lebih bercahaya.
"Perfect! Dengan riasan atau pun tidak, kau memang tetap cantik. Bibit unggul dari pasangan Edmond memang tidak usah diragukan lagi." Kata Lucy dengan suara cepat kemayunya. Kedua bahu pria jadi-jadian itu bergerak ke kanan kiri karena riang. Satu tangannya menyalakan kipas elektrik berwarna merah muda yang ia arahkan ke Richelle.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙾𝚞𝚛 𝙳𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢 (#𝟸 𝙴𝙳𝙼𝙾𝙽𝙳 𝚂𝙴𝚁𝙸𝙴𝚂)✓
Romance#Book-2# BIJAKLAH DALAM MEMBACA! 18++ . . . 𝑹𝒊𝒄𝒉𝒆𝒍𝒍𝒆 𝑪𝒓𝒆𝒔𝒆𝒏𝒄𝒊𝒂 𝑬𝒅𝒎𝒐𝒏𝒅 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒊𝒎𝒑𝒖𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒅𝒊𝒓𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒌𝒆𝒅𝒂𝒓 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒌𝒆𝒑𝒂𝒅𝒂 𝑱𝒂𝒚 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂. 𝑨𝒍𝒂𝒓�...