Disisi lain Liam sekarang berada di kantin dengan ekspresi muram para penghuni kantin juga ikut merasakan kalau Liam sekarang dalam mode marah.
"Ada apa?" Tanya Liam dengan wajah datar.
Rafa terkekeh kecil berkata, "Ternyata Lo mirip sama... Anak bungsu keluarga Pradipta mungkin."
Liam melempar cangkir kelantai hingga pecah berserakan lalu mencengkeram kerah baju Rafa.
"Lo buat apa sama dia?" Tanya Liam dengan wajah memerah karena marah.
Tika ingin meleraikan mereka berdua tetapi Liam mengacungkan jarinya ke wajah Tika yang membuatnya harus mundur, karena selama mereka pacaran dia tidak pernah melihat Liam sangat marah seperti ini.
"Liam, kamu jangan marah. Aku sama Rafa hanya meminta bantuan Vega untuk membujuk kamu untuk maafin kami juga agar kamu terima soal hubungan kami," pinta Tika dengan tatapan memohon.
Liam hanya menggeram marah karena Vega juga ikut diseret kedalam urusan masalah mereka.
"Lalu?" Tanya Liam dengan mengangkat alisnya.
"Tuh adkel nolak bujukan kami emang pada dasarnya tuh adkel songong," celetuk Rafa dengan menyeringai.
Liam menyeringai kecil berkata, "Lo berdua itu usia aja yang tua tetapi lebih dewasa Vega dimana-mana. Lalu Lo Tika gue kecewa sama Lo, gue nggak nyangka bisa pengecut seperti ini. You guys are a perfect match! A cowardly couple!"
Liam mengeluarkan headset nya dan memakannya seolah-olah tidak ada orang didepannya.
***
Disisi lain murid kelas X IPS 1 sekarang sedang berleha-leha di lapangan sekolah para murid menatap mereka bahkan beberapa ada yang mencemooh.
"KENAPA SAYANG?! KALAU IRI itu BILANG! DASAR PARA TUKANG GOSIP!" Teriak Baim yang sedang telungkup dilantai.
Vega hanya memutar matanya kini dia lama-kelamaan agak terbiasa dengan sifat Baim yang nauzubillah malu-maluin.
"Ingat pacar bos! Gue laporin ke Zia mampus Lo!" Seru Dila dengan bersedekap dada.
"Ye... Cepu ah Lo! Tapi gue nggak takut karena didalam hati gue hanya terlukis nama Alma," ucap Baim dengan bersedekap dada.
"ALAY!"
"Acie... Kena hukuman ya guys! Eh boy capek ya? Nih minum!" Seru Zai dengan mengelus kepala Baim
"Makasih kak... Makin sayang deh!" ucap Baim dengan memeluk lengan Zai.
Vega tersedak air liurnya sendiri sedangkan Dila melotot menatap Baim juga Zai.
"Anjing! Homo ya Lo berdua!" Seru Dila dengan melotot tajam.
"Lah emangnya kenapa kalau cowok manja-manja sama cowok, kalian yang cewek pelukan aja nggak dipermasalahkan lah kenapa cowok nggak boleh?" ucap Baim dengan memutar matanya.
"Ya enggak papa sih... Tapi... Rada aneh aja gitu," ucap Dila menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Oh ya udah sih," ucap Baim dengan mengangkat bahunya.
"Ya udah, ayok ke kantin! Liam sudah nungguin," ajak Zai.
Vega berdiri lalu pergi meninggalkan para teman-temannya yang membuat Dila tercengang.
"Soal kak Liam aja gercep tuh anak," celetuk Baim dengan memutar matanya.
***
Saat berada di kantin yang pertama kali Vega lihat yaitu Liam yang duduk bersama Tika juga Rafa. Namun, dalam satu kali lihat pun tidak dapat dipungkiri bahwa Liam sekarang sangat marah sekaligus kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/278245626-288-k799760.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Head PMR [END]
Подростковая литератураAlesha Vega Anatasya Pradipta gadis yang polos tentang masalah percintaan. Disaat teman-temannya yang lain selalu asyik dengan pacaran dirinya malah cuek yang dipikirkannya hanyalah nilai, rangking dan karier masa depan. Vega sebenarnya orang yang c...