10. Liam belum move-on?🥀

169 12 3
                                    

Didalam UKS Vega sekarang duduk disofa yang sudah disediakan oleh sekolah. Sebenarnya Vega merasa sangat khawatir dan ingin duduk didekat Liam tetapi takut kalau nanti akan ketahuan seperti kata Baim. Ia bingung juga sekaligus masih kesal dengan murid juga sekolah ini seperti hanya diam bahkan gurunya heboh sendiri, rasanya dia ingin memecat itu guru karena seperti tidak masuk akal seharusnya guru lah yang pertama kali membantu.

"Vega, kamu ngapain disana. Ayo kesini gabung sama kita!" Ajak Liam yang masih sedikit lesu.

Vega hanya mengangguk lalu melangkah mendekati mereka namun tidak ada kursi lagi terpaksa di duduk dipinggiran kasur. Vega sedikit tidak nyaman karena rok nya agak pendek jadi sedikit memperlihatkan pahanya biasanya kalau dikelas dia menutupinya menggunakan jaket kalau disini sepertinya tidak bisa mengenakan apa-apa.

Sebuah jaket terlempar mengenai dirinya ternyata sang pelaku adalah Baim dengan muka jahilnya emang selama dia kenal tidak ada yang namanya normal dikehidupan Baim karena kehidupan Baim penuh ketidaknormalan.

"Makasih Baim," ucap Vega dengan tersenyum simpul.

"Eits! Jangan berterima kasih ke gue! Terima kasihnya ke kak Liam dong itukan punya dia," Ucap Baim dengan mengangkat alisnya.

Vega mengerutkan keningnya lalu menatap Liam yang sepertinya sudah tertidur. Vega menundukkan badannya kemudian membisikkan sesuatu kata terima kasih.

Tingkah yang dilakukan Vega tidak luput dari Baim maupun Zai mereka cukup terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Vega, bukannya apa-apa tetapi Liam masih belum tidur.

Saat Vega mengangkat wajahnya tatapan mata Liam dengan Vega sama-sama menatap dan yang memutuskan pandangannya yaitu Vega.

"Oh kak Liam belum tidur? Berarti tadi dengarkan? Tadi Vega bilang terima kasih. Lalu apa kalian bertiga lapar? Gue mau ke kantin kalau aja ada yang mau nitip," ucap Vega dengan tenang.

Dirinya memang berucap dengan tenang tetapi kalau orang yang mengenalinya lebih dalam mungkin akan mengetahuinya bahwa semakin panjang dia bicara maka semakin gugup.

"Gue nitip sate ayam lalu Liam nasi soup," ucap Zai dengan tersenyum manis.

Plak

"Heh! Masih aja Lo playboy! Goda sana-sini anak orang! Lo pikir hebat gitu! Ya iyalah!" Seru Baim.

Plak

"Apaan sih Lo?! Sakit bangsat! Nggak sopan banget Lo sama gue!" Sewot Zai dengan tatapan tajam.

"Aduh kak! Vega gue nitip nasi goreng piring plus air mineral panas botol," ucap Baim dengan cengengesan.

Vega menatap sinis menyeru, "Lo itu sudah gue mau nitip ngelunjak pula! Yang bener!"

Vega heran apa pula air mineral panas botol jika air mineral dingin botol ada juga lah ini panas apa perlu dirinya bakar tuh botol biar panas. Emang ada-ada saja permintaan Baim.

"Hehe, itu gue nitip nasi goreng sama air mineral yang botol," ucap Baim dengan cengengesan.

Vega berdehem kecil bertanya, "Mana uangnya?"

Zai dengan Liam mengeluarkan uangnya lalu menyerahkan uang pas kepada Vega.

"Lah gue kira ditraktir!" Seru Baim dengan cengengesan.

"Gue bilangin ke pacar Lo ya!" Seru Vega yang sudah geram dengan mengetikkan sesuatu.

"Eh jangan anjir! Cepu Lo ah!" Seru Baim dengan melotot.

Vega menyeringai berkata, "Tapi sudah gue bilang. Sudahlah gue mau beli makanan dulu."

Ceklek

Kini hanya tertinggal para ketiga lelaki yang masih menyandang status jomblo kecuali Baim.

Love You Head PMR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang