Beberapa Minggu kemudian
Didalam kelas laboratorium biologi terjadi kehebohan yang disebabkan oleh murid kelas X IPS 1. Hal ini terjadi karena salah satu murid membawa tempe yang terlihat busuk sehingga menimbulkan bau.
"Lo astaga kenapa bawa tempe busuk."
"Lah kan nih tempe dibiarin di ruangan terbuka, gue lakuin sesuai perintah. Mending baik gue bawa daripada nggak sama sekali."
Vega hanya menggelengkan kepalanya melihat teman sekelasnya yang agak aneh semuanya saja dibawa berdebat. Ia menatap kesamping Dila hanya diam yang sebenarnya harus nimbrung debat bukan.
"Nggak gabung sama mereka, Dila," ucap Vega dengan tertawa kecil.
Namun, perkataan darinya tidak direspon oleh Dila. Ia melihat dan terkejut ternyata wajah Dila sangat pucat dengan memegang perutnya.
"BAIM! BANTU GUE BAWA DILA KE UKS!" Teriak Vega dengan muka khawatir.
Semuanya seketika berhenti berbicara dan panik melihat Dila yang sepertinya sudah mau terkapar. Baim berlari menuju meja mereka lalu mengangkat Dila dengan mudah.
Vega dengan teman sekelasnya segera bergegas berlari menyusul Dila. Ia juga tidak lupa membawa botol mineral milik Dila.
Murid-murid lain yang sedang berada di koridor laboratorium seketika ikut keluar juga guru. Ia tidak peduli dengan penampilannya dan tatapan orang lain karena dia hanya peduli dengan Dila.
Sebuah tangan mencengkeramnya ternyata Liam dengan raut wajah khawatirnya. Ia bisa mengetahui bagaimana kekhawatiran Liam walaupun mereka hanya sepupu tapi namanya keluarga tetap ada rasa sayang.
"Apa perlu gue kasih tahu ya? Tapi nanti Yam khawatir. Tapi kalau nggak diberi tahu sama saja gue bohongin keadaan Dila," batin Vega.
Vega berpikir sebentar sebelum mengucapkan kata-kata yang membuat Liam salah paham, karena seperti pepatah mulutmu harimaumu.
"Itu, Yam. Dila sakit jadi kami bawa ke UKS," ucap Vega dengan menundukkan kepalanya.
"Apa?! Kalau gitu ayo! Bu, saya izin sebentar!" Seru Liam lalu menariknya berlari menuju UKS.
"Bu, saya juga izin sebentar!" Seru Zai berlari secepat kilat menyusul Liam.
***
Vega menatap orang yang berbaring di kasur dengan tatapan sedih. Ia merasa menyesal kenapa baru sekarang menyadari kalau Dila sedang sakit.
"Dila, gue minta maaf karena baru tau kalau Lo sakit," sesal Vega dengan menundukkan wajahnya.
Dila hanya tersenyum lalu menatap orang-orang yang berada disisinya. Ia merasa bahagia teman-teman juga abangnya berada disampingnya disaat sakit.
"Nggak papa kali, eh kok kalian semua masih berada disini bukannya sekarang jam pelajaran," ucap Dila dengan menunjuk teman sekelasnya termasuk Vega dan Baim.
Mereka semua tertegun benar juga ini jam pelajaran dan seharusnya gurunya sudah sampai ke laboratorium. Vega menepuk jidat saking khawatir dia lupa untuk minta izin.
"Nah kah, kalian balik aja deh. Bang Liam juga kak Zai balik aja," ucap Dila dengan tersenyum.
"Ngusir nih ceritanya," ledek Zai dengan mengangkat alisnya.
"Bukan ... disini juga ada penjaga UKS jadi kalian bisa belajar dulu," sanggah Dila dengan tertawa kecil.
Liam menatap adiknya dengan muka khawatir tangannya juga diletakkan di atas kening Dila berkata, "Dila, apa kamu yakin mau dijaga sama PMR?"
![](https://img.wattpad.com/cover/278245626-288-k799760.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Head PMR [END]
Teen FictionAlesha Vega Anatasya Pradipta gadis yang polos tentang masalah percintaan. Disaat teman-temannya yang lain selalu asyik dengan pacaran dirinya malah cuek yang dipikirkannya hanyalah nilai, rangking dan karier masa depan. Vega sebenarnya orang yang c...