"ARGHHHH!"
"Eh copot! SIAPA ITU WOY?!"
"Ayam! Ayam!"
"Jantungan gue!"
"ARGHHHH! Gue nggak bawa alat makan gimana?!"
"ASU!" Teriak semua orang.
Vega hanya memutar mata sembari mengelus dadanya karena terkejut beberapa kali akibat teriakkan orang sekitarnya. Ia memegang sendok dan garpu yang belum digunakannya.
"Tangkap!" Seru Vega.
Gadis itu melemparkan kedua barang yang langsung disambut oleh siswi itu. Semua orang menatap bingung maksud dari Vega.
"Ini apa?"
Vega memutar matanya menjawab, "Sendok dan garpu."
"Gue juga tahu ih! Maksudnya untuk apa Lo lempar ke gue?"
"Katanya perlu alat makan, gue mau makan pakai tangan aja," jawab Vega dengan membuka bungkus makanannya.
Semuanya menatap bingung Vega termasuk Liam. Lelaki itu sedikit ragu karena Vega itu anak dari keluarga kaya ditambah dia anak cewek, apa dia yakin bisa makan tanpa sendok dan garpu?
"Vega, kamu yakin? Apa perlu kakak pinjam sama paman kantin?" Tanya Liam yang sudah berdiri.
Vega berdecak kesal melihat semua orang yang memperlakukannya seperti dia itu anak yang tidak bisa melakukan hal apapun alias manja.
"Vega, nggak perlu alat makan itu. Vega, sudah biasa makan pakai tangan di apartemen," jawab Vega seadanya.
Menurutnya makan pakai tangan lebih mudah daripada makan pakai sendok, karena saat mengoyak daging lebih cepat dan mengambil nasinya lebih mudah. Gadis itu terus makan tanpa memperdulikan tatapan orang lain. Untuk apa juga makan anggun dihadapan para cowok, menurutnya itu adalah hal yang basi.
"Gue nggak nyangka ternyata Lo itu baik, gue angkatan SMP Mentari juga. Gue padahal pengen berteman sama Lo tapi takut akan hal gosip dari teman sekelas Lo."
Vega berhenti makan mengangkat wajahnya menatap siswi itu. Ia menyeringai kemudian terkekeh geli ternyata selama ini kelas lain tidak ada yang berani kepadanya karena ulah teman sekelasnya. Tapi ada untungnya juga setidaknya kehidupannya lebih santai tidak ada gangguan walaupun tidak mendapatkan teman di SMP nya.
"Jangan terlalu percaya dengan gosip lebih baik cari tahu dahulu baru menyimpulkannya," pesan Vega dengan tersenyum simpul.
Hal itu tidak ada yang berani ikut campur karena ini urusan alumni sekolah mereka. Ada juga yang terlalu asyik makan sampai tidak menyadari ada ketegangan disekitarnya.
"WOY! Diam-diam aja! Ini ada apa?!"
"Ketinggalan berita Lo!"
"Tahu ganggu aja!"
Vega mengangkat bahunya kemudian melanjutkan makannya sampai habis. Bahkan ia juga memakan roti yang telah dibawanya karena kalau cuman sedikit tidak cukup untuk perut karetnya. Ia bisa disebut badan kecil tetapi perut seperti karet yang kapan saja bisa diganjal.
Setelah itu mereka kembali kedalam tempatnya masing-masing untuk tidur, tidak lupa cuci tangan dan kaki.
***
Di ruangan para cewek sangat heboh bahkan membahas masalah skincare dan doi mereka. Vega yang awalnya ingin tidur juga tidak jadi karena mendengar keseruan mereka.
"Lo pakai skincare apaan?" Tanya gadis berpakaian Mickey mouse.
"Gue nggak pakai skincare," jawab gadis berpakaian Barbie.
![](https://img.wattpad.com/cover/278245626-288-k799760.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Head PMR [END]
Teen FictionAlesha Vega Anatasya Pradipta gadis yang polos tentang masalah percintaan. Disaat teman-temannya yang lain selalu asyik dengan pacaran dirinya malah cuek yang dipikirkannya hanyalah nilai, rangking dan karier masa depan. Vega sebenarnya orang yang c...