11. Liam dipukul? 🥀

147 8 5
                                    

Anggota PMR sekarang duduk di aula sembari menunggu persiapan yang dilakukan kakak kelas untuk penyambutan mereka sebagai anggota baru PMR.

"Baiklah sekarang kita semua menuju lapangan untuk melaksanakan permainan untuk mengenal satu sama lain," Ucap Liam tidak lupa dengan senyum andalannya.

Mereka semua menuju lapangan tidak lupa para kakak kelas membawa peralatan untuk permainan mereka.

Lalu yang pertama kali yang dilihatkan saat mereka sudah sampai di lapangan yaitu tepung terigu dan beberapa kertas yang berbentuk lingkaran.

"Apa kalian tahu apa yang akan kita lakukan?"

"Buat adonan!"

"Main masak-masakan!"

"Lempar tepung!"

"Heh kok jawaban kalian ngadi-ngadi ya? Baiklah silahkan Liam yang akan menjelaskan."

"Kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok permainan ini menggunakan kecepatan dan kekompakan kalian. Jadi ditangan kakak ada sebuah kertas lingkaran nanti akan diberi tepung lalu yang didepan akan meneruskan sampai kebelakang. Apa ada yang ditanyakan?" Tanya Liam.

"NGGAK ADA KAK!"

"Baiklah kalau begitu sudah bisa kita mulai," ucap Liam dengan tersenyum.

Para perwakilan kakak kelas memberikan tepung kepada orang yang didepan lalu mereka segera memberikan hingga kebelakang.

Vega sebenarnya ingin bersih saat serbuk tepung itu berterbangan mengenai hidungnya.

Vega tertawa kecil saat melihat murid yang lain terkena taburan tepung yang mengenai wajahnya.

"Jiah! Kena ye mukanya!"

"Jahat banget kak jadi orang!"

"Btw, gue bukan orang tapi makhluk ciptaan Tuhan yang paling ganteng."

"NAJIS!"

Vega hanya terkekeh kecil melihat tingkah kakak kelas juga angkatannya yang bersamanya sekarang.

"Eh tuh cewek yang cantik tadi maju dong!"

Vega menunjuk dirinya saat kakak kelas itu menunjuk kearah dirinya atau memang dirinya yang kepedean.

"Iya kamu! Asoy!"

Vega menatap bengong memang sepertinya kakak kelasnya yang satu ini rada agak gesrek.

"Ada apa kak?" Tanya Vega dengan muka bingung.

"Kok ada apa? Liam ini adik kok otaknya geser ya?"

Liam hanya terkekeh kecil berkata, "Mungkin dia masih bingung. Vega kelompok kamu menang jadi kamu jadi perwakilan maju untuk mengambil hadiah."

Vega mengangkat alisnya bertanya, "Hadiah?"

"Selamat kelompok kalian dapat hadiah satu permen! Lalu kalian akan memakannya bersama-sama!"

"Agak nggak bener Lo kak!"

"Kak apa perlu gue masukin ke RSJ? Orang tua gue psikiater loh."

Vega kembali ke tempat duduknya karena menurutnya tidak ada yang penting.

Setelah selesai melakukan permainan mereka main lempar-lemparan tepung bahkan mereka bermain bersama kakak kelas kecuali Vega, Liam dan siswi yang bersama Vega.

"Vega kamu nggak mau ikut sama mereka?" Tanya Liam yang sudah berada dibelakang Vega.

Vega hanya menggelengkan kepalanya dengan tersenyum simpul karena dia tidak mempunyai kenalan yang bisa diajaknya bermain.

Love You Head PMR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang