30. Panggilan kesayangan 🥀

101 9 0
                                    

Didalam mobil kedua pasangan bergeming yang satu asyik menyetir lalu sisanya asyik membaca novel hingga orang disampingnya dilupakan. Saat Vega asyik membaca lelaki itu menatapnya dengan senyuman manis.

Mereka terus pergi menuju perjalanan ke sekolah dengan bergeming. Alhasil mereka duduk dengan canggung beginilah jika pasangan yang sama-sama kalem.

Kini mereka sudah sampai di sekolahan Vega keluar lebih awal diiringi oleh Liam yang berjalan disampingnya.

"Ah iya, kak... Bukan Liam kamu ngapain datang ke rumah aku?" Tanya Vega dengan tersenyum simpul.

"Aku pengen jemput kamu untuk pertama kalinya," jawab Liam dengan tersenyum.

Vega mengangguk kemudian tersenyum manis ini hari pertama mereka pacaran dan Liam sudah membuatnya semakin jatuh kepada lubang pesonanya.

Lelaki itu membalas senyumannya lalu menggandeng tangannya dihadapan semua orang. Hal itu seketika membuatnya malu.

Saat bersama dengan sang pacar kenapa rasanya dirinya sangat susah mengendalikan emosi juga ekspresinya seperti bisa keluar entah kapan saja.

"Sudah sampai tuh," ucap Liam dengan terkekeh kecil.

"Huh? Benarkah?" Tanya Vega dengan menatap sekelilingnya, "sudah sampai ternyata."

Saat Vega mau masuk ia melihat lelaki itu masih menunggunya didepan kelasnya. Ia mengerutkan keningnya kenapa Liam masih berada disini.

"Ehm... Kamu nunggu apa?" Tanya Vega dengan mengangkat alisnya.

"Bukan sepertinya ada yang lupa," jawab Liam.

Liam mendekat kearah Vega yang membuat gadis itu sedikit takut hingga tubuhnya menubruk dinding. Lelaki itu mengangkat tangannya dan meletakkan dikening Vega lalu mencium tangannya seolah mencium kening Vega.

Vega bergeming menatap lelaki itu yang tersenyum manis kepadanya. Lalu Liam meninggalkannya dengan hatinya yang meleleh mendapatkan perlakuan seperti itu.

"Meleleh gue," gumam Vega dengan memegang dadanya.

Vega tidak tahu bahwa sifat alay nya ditatap oleh teman sekelasnya. Ia menyadari saat sebuah teriakkan yang berasal dari dalam kelas.

Vega dengan wajah datar memasuki kelas, ia menatap teman sekelasnya sekilas lalu duduk di kursinya. Ia sebenarnya tahu bahwa tatapan mata menuju kearahnya tetapi pura-pura untuk tidak tahu.

"Vega! Akhirnya Lo jadi kakak ipar gue!" Seru Dila dengan mengguncang-guncang tubuh Vega.

Vega hanya merintih malu dan mengiyakan karena itu memang fakta jadi untuk apa dia menyembunyikan statusnya. Ia membuka handphonenya membiarkan Dila berceloteh hingga lelah sendiri.

Hal itu sontak menjadi ejekan dari teman sekelasnya termasuk Baim yang mengolok-olok Vega.

"YA ELAH! MALU TUH ORANGNYA!" Teriak Baim dengan bersiul.

Sebuah lemparan pas mengenai kepala Baim, buku tebal itu diambil kembali oleh sebuah tangan. Sosok lelaki mengenakan jenis Jaket bomber warna army berdiri tepat di samping Vega.

 Sosok lelaki mengenakan jenis Jaket bomber warna army berdiri tepat di samping Vega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love You Head PMR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang