Mereka semua berkabung saat mendengar kepergian dari Bintang Jatuh nama lain dari Vega. Liam sangat bersedih sampai tidak kuat untuk berdiri dan bersandar di dinding dengan menarik rambutnya.
"Dokter! Detak jantung pasien kembali lagi!"
Liam bangkit dan menatap para dokter kembali berlarian menuju ruangan kekasihnya. Ia tidak lupa bersyukur kepada Tuhan yang mengabulkan doa mereka.
Tiba-tiba seorang perawat berlarian memasuki ruangan Vega. Ia terlihat berbicara serius dengan pada dokter. Dokter itu keluar dengan perawat yang mengiringinya dari arah belakang.
"Kami sudah mendapatkan pendonor untuk jantung putri anda. Sekarang silahkan ikuti saya untuk mengurus berkata izin operasi."
Fajar segera mengikuti dokter untuk mengurus prosedur untuk melakukan operasi bagi putrinya. Ia tidak ingin terulang lagi kejadian putrinya yang meninggalkannya.
Sekarang hanya kesunyian mereka berharap dengan sungguh-sungguh demi keselamatan Vega. Liam menatap gadis itu dengan harap ia tidak ingin lagi orang yang disayanginya meninggalkannya lagi dan lagi.
"Ini ada surat dari Faradila Madeena."
Zai terdiam kali ini perasaan sedikit tidak enak karena dia tadi melihat Dila yang pucat pergi. Ia kira hanya karena terlalu bersedih dengan kabar dari sahabat dan tiba-tiba hanya meninggalkan surat.
Zai mengambil dan membaca surat itu dengan air mata yang mengalir. Ia sangat sedih sampai tidak bisa menahan air matanya.
"DILA! INI PRANK BUKAN!" Teriak Zai dengan tertawa miris.
Liam membantu Zai untuk bangkit, ada apa dengan Dila? Ia segera mengambil surat yang ditulis oleh Dila.
Halo semuanya, maaf sebelumnya aku ninggalin kalian disaat kalian bersedih karena aku tidak ingin merepotkan kalian untuk mengantarkan aku keruangan dokter spesialis onkologi.
Aku sebenarnya menyembunyikan ini sudah cukup lama dan tidak ingin membuat kalian semua khawatir. Aku dari dua tahun yang dulu sudah mengidap kanker serviks dari keturunan mama aku.
Aku sebenarnya sudah tahu hidupku tidak bisa bertahan lebih lama lagi dengan penyakit aku ini. Jadi hari ini merupakan sakit yang pernah aku rasakan apalagi setelah mendengar kabar tentang Vega. Aku mendonorkan jantungku untuk Vega dengan harapan dia bisa menjalani kehidupannya dengan baik, tidak seperti aku yang berpenyakitan.
Buat bang Liam aku harap Abang selalu bahagia bersama dengan Vega dan jaga sangat sampai membuat Vega menangis lagi seperti tadi. Kalau Abang buat Vega menangis aku akan gentayangan menakuti Abang.
Buat Zia terima kasih sudah menjadi sahabat sekaligus saudara bagi aku. Aku juga minta maaf kalau sering merepotkan kamu.
Buat Baim terima kasih sudah menjadi teman adu bacot yang selalu membuatku bahagia sekaligus kesal. Aku harap kamu selalu membuat bahagia Zia dan aku titip jaga Vega.
Buat kak Zai aku harap setelah melihat ini kamu tidak akan merasa bersalah karena ini semua takdir tuhan. Sebenarnya aku sudah dari lama mencintai kakak namun aku takut setelah pengakuan ini membuat kakak canggung dan menjauh. I love you, mungkin ini kata cinta terakhirku.
Vega setelah melihat aku harap kamu tidak merasa bersalah karena ini adalah keputusanku dan dengan ini mungkin aku sudah tidak merasakan kesakitan lagi. Aku harap kamu bisa menjalani kehidupan dengan baik dan selalu bisa tersenyum selalu.
Aku minta maaf kalau ada salah dengan kalian.
See you,
Salam manis dari sahabat gemes kalian,
Faradila Madeena.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Head PMR [END]
Ficțiune adolescențiAlesha Vega Anatasya Pradipta gadis yang polos tentang masalah percintaan. Disaat teman-temannya yang lain selalu asyik dengan pacaran dirinya malah cuek yang dipikirkannya hanyalah nilai, rangking dan karier masa depan. Vega sebenarnya orang yang c...