29. Kabar pacaran 🥀

98 9 0
                                    

"VEGA!"

Sosok mengenakan masker dengan berpakaian ala dokter meneriakinya dengan mata menatap tajam. Gadis itu sedikit merinding karena sosok itu sedikit menyeramkan seperti ada suasana mencekam sendiri.

Sosok itu langsung menjewer telinganya hingga Vega sedikit melakukan perlawanan dengan memukul-mukul lengan yang berpakaian dokter itu. Ia menatap tajam orang itu tapi setelah diperhatikan dia sedikit pernah melihat orang ini.

"Maaf, Tante. Tante ini siapa ya?" Tanya Vega dengan tersenyum simpul.

"Heh! Dasar ye anak kurang ajar! Mamah sendiri dilupain. Mau kamu mamah masukin lagi kedalam perut!"

Vega bergeming lalu melotot menatap sang mamahnya. Ia membuka masker dan benar saja itu ialah mamahnya. Namun, untuk apa mamahnya jauh-jauh datang ke sekolahan bukannya lagi kerja.

"Mamah ngapain kesini? hehe," tanya Vega dengan cengengesan.

"MAU SUNGKEM!"

Vega mengerutkan keningnya sembari menatap sang mamah yang tengah menatapnya tajam. Ia bingung mamahnya ini mau sungkem tetapi kepada siapa.

"Ya nemuin kamu lah! Kamu ini kalau nginap disekolah itu bilang! Hampir aja mamah lapor ke polisi jika bukan karena bibi yang beritahu."

Murid-murid lain ikut menatap perdebatan dua beranak itu. Bahkan mereka yang tidur ikut terbangun mendengar suara teriakan dari mamah Vega.

"Hey dude, kalau mau kemana-mana izin dulu sama bonyok. Sudahlah kalau begitu, see u!"

Mamah tiba-tiba mencium pipinya meninggalkan Vega yang berwajah masam. Ia bukannya apa-apa cuman agak risih diciumi oleh mamahnya. Ia risih itu melakukannya disaat didepan banyak orang.

Vega bisa saja menunjukkan kasih sayangnya dengan fisik tetapi hanya orang-orang tertentu yang membuatnya nyaman. Namun, entahlah jika kepada Alen juga Akira dia sedikit risih dengan pelukan mereka.

"SEMUANYA KUMPUL! BAGI MUSLIM KITA SALAT BERJAMAAH DI MUSHOLA!"

Mereka bergegas menuju tempat air keran untuk berwudhu dan melaksanakan ibadahnya. Sisanya orang yang non-muslim, sedang berhalangan dan orang yang malas.

Setelah selesai salat Vega segera bergegas ke UKS dan membawa peralatan mandi karena dia harus cepat ke kamar mandi sebelum antriannya panjang. Saat di sana benar saja ada beberapa orang yang sudah mengantri didepan.

Vega menatap antrian rasanya badannya saat ini sudah sangat lengket dan menimbulkan bau tidak sedap. Ia sudah seharian penuh beraktivitas juga semalam tidak sempat untuk mandi karena sudah malam.

Setelah menunggu antrian yang lama akhirnya kini gilirannya. Ia bergegas mandi mungkin saja nanti ada kegiatan dadakan kayak tahu dadakan.

***

Pagi-pagi mereka melakukan senam dengan malas-malasan Vega mengikuti gerakan yang didepannya.

"Baru aja mandi, sudah keringatan," gumam Vega.

Saat disela malasnya ia melihat dipojok kanan ada doi nya, bukan doi lagi tetapi status sudah menjadi pacar. Saat melihat pacarnya entah kenapa energi tubuhnya bertambah dan dia semakin semangat.

"Baiklah, terima kasih semuanya yang sudah berpartisipasi dalam senam pagi. Kali ini Liam Lo jelasin."

Ia tersenyum saat melihat Liam tertawa puas dihadapan para teman-temannya. Ia menundukkan wajahnya saat lelaki itu sudah berada didepan dan kebetulan sekali entah kenapa itu tetap dihadapannya.

Bersorak-sorai para murid yang mengetahui tentang hubungan mereka. Namun, entah mengapa kabar ini dengan cepat menyebar bukannya dia baru saja pacaran malam tadi.

Love You Head PMR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang