Chapter 13

2.3K 291 7
                                    


❗TANDAI TYPO❗



بسم الله الرحمن الرحيم

🌦

Untuk chapter ini, pliiis kalian pake mode gelap dulu ╥﹏╥

***

Mumpung hari weekend, Arsha berniat untuk jalan-jalan bersama Metta. Dia tinggal menunggu Metta yang akan menjemputnya.

Sudah hampir lima menit menunggu, Arsha mendengar suara klakson mobil dari luar sana. Perempuan yang mengenakan gamis warna hitam, yang sejalan dengan hijabnya itu berjalan ke balkon kamar. Ia melihat Metta yang sedang melambaikan tangannya dari jendela mobil.

Arsha segera mengambil tas selempangnya dan keluar dari kamar.

"Ayah, Bunda, aku berangkat dulu, ya." Arsha menyalim tangan mereka.

Ke-dua orangtuanya sedang menonton televisi. Sedangkan Arka dan Shaka sedang memainkan game di handphonenya. Sasya? Perempuan itu sudah di rumah tetangga.

"Pulangnya jangan terlalu sore, ya, Sayang," pesan Galang.

"Pulangnya bawa makanan, ya, Kak." Shaka berbicara tanpa menatap Arsha.

"Iya. Aku pergi dulu, ya. Bye semua." Arsha melenggang pergi dari hadapan mereka.

Metta masih di dalam mobil. Arsha segera membuka pintu mobil dan menyapa Metta.

"Assalamu'alaikum, Metta." Arsha langsung duduk di kursi samping kemudi.

"Wa'alaikumussallam, Arsha," balas Metta.

Mereka terkekeh bersamaan. Arsha segera menutup pintu mobil, tak lupa ia mengenakan seatbeltnya.

"Udah siap?" tanya Metta.

"Udah." Arsha menjawab dan dibalas melajunya mobil itu oleh Metta.

Sepanjang perjalanan mereka berbincang ringan. Sesekali mereka tertawa karena lelucon yang mereka buat.

"Oh, iya, Arsha. Arka sama Shaka itu siapanya elo? Kok kayanya kalian deket?"

"Eh? Metta belum tau, ya?" Arsha mengerutkan keningnya. Ia kira Metta sudah tau, bahwa ia, Arka, dan Arshaka itu adik-kakak. Ternyata Metta belum tau.

"Belum. Emang kenapa?" Sesekali Metta melihat Arsha.

"Aku sama Abang Arka itu kembar. Sedangkan Shaka sendiri adik kita." Arsha menjelaskan.

Metta mengangguk-anggukkan kepalanya tanda paham. "Oalah. Pantes muka kalian kaya enggak jauh beda, gitu."

"Kan satu pabrik, Met," ujar Arsha membuat mereka tertawa kompak.

Saking asyiknya berbincang, membuat mereka tak sadar, bahwa mereka telah sampai di tempat tujuan.

Mobilnya sudah terparkir di area parkiran mobil, tapi ke-dua orang itu belum juga mau turun. Mereka masih bingung, akan ke mana dulu.

"Mau main dulu, atau mau makan dulu?" tanya Metta sembari menatap Arsha.

"Mak-"

"Kayanya lebih baik sholat dulu, deh, Sha. Hari ini gua halangan."

"Gua juga lagi halangan, Metta," jawab Arsha.

"Oh, iya, ya. Yaudah, kita turun. Kita main dulu aja." Ke-duanya membuka seatbelt, kemudian turun dari mobil.

Arka, Arsha, dan Arshaka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang