❗TANDAI TYPO❗
•
•
•
بسم الله الرحمن الرحيم🌧
"Lo udah gue bebasin. Nggak seharusnya lo diem aja," kata perempuan itu.
"Jadi? Apa yang harus gue lakuin?" balas laki-laki di sampingnya.
Dia memalingkan wajahnya sembari tersenyum miring. "Mau gue sih simple."
Dia memberikan foto seorang perempuan yang seumuran dengannya kepada laki-laki di sampingnya.
"Gue tau lo punya banyak anak buah. Suruh anak buah lo buat lakuin sesuatu ke dia."
Lelaki itu menatap lawan bicaranya dengan alis yang terangkat sebelah. "Lakuin hal kecil atau hal besar?"
"Hal besar, dan kalo bisa ... bunuh dia."
"Sialan lo!"
"Ck! Apa susahnya sih?" decak si perempuan itu.
"Fine, gue bakal lakuin perintah lo."
"Nah, gitu, dong. Kalo bukan buat nyuruh lo, mana mau gue ngeluarin lo dari penjara."
***
"Mama? Mama di sana apa kabar? Mama baik-baik aja, kan? Aira kangen sama mama, mama nggak mau mampir ke mimpi Aira?"
Aira, perempuan itu mendongakkan kepalanya untuk menghalau air mata yang akan turun.
Kemudian dia berbalik untuk ke gundukan tanah di sebelah tempat peristirahatan mama yang terakhir.
"Papa? Papa juga nggak kangen sama Aira? Biasanya kalo Aira nangis, papa sering usap air mata Aira. Kok sekarang enggak?"
Air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya keluar juga. Dia membiarkan air mata itu membasahi pipi -bahkan sampai ke kerudungnya. Dia melakukan hal itu karena berharap sang papa akan kembali mengusap air matanya. Membisikkan kata-kata yang menenangkan, hingga membuat tangisan Aira mereda.
Aira menyentuh kedua batu nisan itu secara berbarengan. "Ini kelima tahunnya papa sama mama ninggalin Aira, Aira belum bisa menerima itu semua, pa, ma. Orang yang nabrak papa sama mama belum di temukan, polisi juga langsung menutup kasusnya tanpa bertindak lebih jauh."
Saat itu ...,
Aira yang baru berumur sekitar 14 tahun melambaikan tangannya dengan riang ke arah Adisti dan Akmal, kedua orangtua Aira yang berada di seberang sana.
Adisti dan Akmal baru saja pulang kerja, keduanya sepakat untuk menjemput Aira terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah. Namun naas, saat keduanya sedang menyebrang, tiba-tiba truk dari arah kanan melaju dengan kecepatan di atas rata-rata, dan kecelakaan pun tak bisa terhindar.
Aira melihat secara langsung saat tubuh mama-nya terseret oleh mobil dengan darah yang sudah bercucuran ke mana-mana, sedangkan tubuh sang papa sudah tergeletak di tanah, darah pun sama sekali tidak berhenti mengalir.
Tubuhnya lemas ketika melihat darah yang begitu banyak di depan matanya. Karena tak bisa menahan tubuhnya, Aira pun ambruk di sana. Terakhir yang ia lihat adalah orang-orang yang mulai mengerubungi tubuh kedua orangtuanya.
Aira langsung di bawa ke rumah sakit oleh warga, beberapa menit setelah Aira bangun dari pingsannya, Aira mendapat kabar bahwa kedua orangtuanya meninggal dunia.
![](https://img.wattpad.com/cover/272293114-288-k105750.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka, Arsha, dan Arshaka [END]
Roman pour Adolescents#Arsenio S2 ❗Sequel GALANG: Perfect Husband❗ *** Ini tentang kedua anak kembar yang sifatnya cuek. Namanya Arka dan Arsha. Shaka selalu membuat orang kesal karena tingkah lakunya. Bisa dibilang, hobi Shaka itu mengganggu orang lain. Sebenarnya mudah...