Chapter 25

1.5K 219 5
                                    

Harap follow akun instagram saya terlebih dahulu🙏
@amelia_fitriyanii
@wattpad_amlftryn

<3

❗TANDAI TYPO❗




بسم الله الرحمن الرحيم


🌧️

Di pagi yang cerah ini, Jihan, Galang, Arka, dan Arsha sedang berada di dalam ruangan Shaka. Mereka sedang berusaha menyenangkan Shaka yang beberapa jam lagi akan melakukan operasi.

"Sasya mana?" tanya Shaka. Tiba-tiba dia ingat dengan adik kecilnya itu.

"Dia di luar, lagi sama Bang Ares. Mau aku panggil?" tawar Arsha, Shaka hanya mengangguk, selepas itu Arsha pun keluar untuk membawa Sasya ke hadapan Shaka.

"Bun? Teman-teman aku udah di sini?"

Saat Jihan akan menjawab, Arka langsung menyela. "Belum, mereka lagi di jalan mau ke sini," balas Arka. Cowok itu sedari tadi memainkan ponselnya.

"Abaaang," panggil Sasya begitu nyaring. Dia berlari, kemudian berdiri di samping brankar yang Shaka tiduri. Galang menggendong Sasya, agar gadis kecil itu lebih leluasa berinteraksi dengan Shaka.

"Abang keluar dari rumah sakit ini kapan?"

"Nanti kalo Abang udah sembuh," sahut Galang. Shaka hanya bisa tersenyum tipis.

"Abang sembuhnya kapan?" tanya gadis kecil itu lagi.

"Do'ain aja, Sya. Nggak bakal lama lagi juga Abang pasti pulang," ucap Shaka. Mendadak semua orang yang berada di ruangan Shaka menatap lelaki itu dengan tajam.

"Jangan ngelantur!" pesan Arka sedikit tajam.

Shaka jadi ingat dengan Arsha. Ke mana perempuan itu?

"Sya? Kakak ke mana?"

***

Karena bosan, Arsha memilih untuk berjalan-jalan di taman rumah sakit. Dia merasa suntuk jika harus berdiam di dalam ruang rawat Shaka terlalu lama.

Perempuan itu menatap kakinya yang terbalut oleh sepatu kanvas berwarna hitam, dia menendang-nendang batu kerikil dengan pelan menggunakan kakinya.

Saking sibuknya menunduk, dia tak sadar jika di depannya ada seorang lelaki yang tampak buru-buru, dan ketidaksengajaan pun terjadi, Arsha menabrak lelaki itu. Tidak sampai terjatuh, tapi hasilnya cukup membuat kening Arsha sakit.

"Awshh," ringis Arsha. Tangan perempuan itu mengusap-usap keningnya, sedangkan laki-laki tadi, dengan refleks ia menyentuh kening Arsha.

"Lo nggak pa-pa?" tanya dia. Arsha pun mendongakkan kepalanya menatap laki-laki itu

Deg

Dia lagi ... dari sekian banyak orang, kenapa harus dia kembali yang Arsha temui?

"R–Rivaldo ...?"

"Eh? Hai, Sasha." Rivaldo sempat terkejut, tapi ia merubah kembali raut wajahnya.

Entah untuk berteman baik, atau ingin membuat trauma Arsha kembali. Dengan santainya Rivaldo malah menyapa Arsha sembari tersenyum miring.

Arka, Arsha, dan Arshaka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang