Harap follow akun instagram saya terlebih dahulu🙏
@amelia_fitriyanii
@wattpad_amlftrynTerimakasih, sama-sama
<3
❗TANDAI TYPO❗
•
•
•
بسم الله الرحمن الرحيم🌧️
Arka, Arsha, dan Arshaka hanya diam di ruang keluarga. Ayahnya masih belum pulang, dan sang bunda sedang ada keperluan di luar. Mereka masih tidak bisa melupakan peristiwa tadi, jika mengingat itu membuat Arka dan Shaka emosi.
Arsha menghela napas kasar. Mereka sedang menunggu Jihan, tapi sudah lewat dari satu jam setengah, Jihan belum juga pulang, hal itu membuat mereka bertiga khawatir.
"Bunda ke mana, sih? Kok nggak dateng-dateng?" tanya Shaka sembari terus mengecek ponselnya. Tadi di chat, Jihan bilang bahwa dia sedang ada di perjalanan akan pulang, jadi ketiganya merasa sedikit lega.
Tak lama dari itu, mereka mendengar suara derum mobil. Mereka berharap, itu adalah mobil yang dikendarai oleh Bunda, tapi semua harapan mereka sirna begitu saja, ketika yang muncul dari balik pintu adalah Galang, bukan Jihan.
Arka dan Shaka memalingkan wajahnya kesal, keduanya tidak ada niatan untuk menatap Galang, mereka masih emosi.
Berbeda dengan Arka dan Shaka, justru Arsha terus menatap gerak-gerik Galang. Dia terus memperhatikan Galang, mulai dari laki-laki itu yang naik untuk ke kamar, lalu kembali ke bawah dengan tangan kosong, sampai sebelum cowok itu kembali keluar, Arsha bertanya.
"Ayah mau ke mana lagi?"
Laki-laki yang berstatus sebagai kepala keluarga itu pun mengurungkan niatnya untuk keluar. Dia berbalik dan menatap Arsha. "Ayah ada urusan bentar di kantor, Bunda mana?"
"Ngapain Ayah nanya Bunda?"
Tatapan Galang berpindah ke adik lelaki Arsha yang berada di samping Arsha, dia tersenyum tipis kemudian menggeleng samar. "Nggak pa-pa."
"Bunda lagi keluar sebentar," sahut Arka.
"Ayah pergi dulu," pamit Galang, kemudian laki-laki itu keluar dari rumah ini. Ketiganya terdiam ketika melihat Galang yang keluar dari rumah ini.
"Kalian kecewa nggak sama Ayah?" tanya Arsha dengan mata yang memandang langit-langit rumahnya.
"Gua nggak bisa kecewa sama Ayah. Tapi liat kejadian tadi, gua jadi benci sama Ayah. Apalagi tadi Ayah bentak Bunda." Shaka menjawab sembari menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa.
"Kalian nggak boleh benci sama Ayah."
Shaka menolehkan kepalanya ke arah Arsha. "Kenapa, Sha?"
"Dia Ayah kandung kita. Berkat dia, kita ada di sini, jadi kita nggak berhak benci sama Ayah." Arka menundukkan kepalanya dalam.
"Apa yang Abang bilang bener."
"Tapi kenapa tadi Ayah malah milih cewek itu? Kenapa bukan Bunda yang Ayah pilih?" tanya Arsha lirih.
"Mungkin ada alasan yang nggak harus kita tau." Arka hanya tak ingin kedua adiknya berpikiran tentang ayah mereka yang tidak-tidak, jadi lebih baik ia menengahi.
"Assalamualaikum ... ada orang?" Jihan memunculkan diri di balik pintu.
"Bunda!" seru ketiganya antusias.
Jihan berjalan ke arah mereka, dia menaruh barang bawaannya di meja, kemudian perempuan itu duduk di sofa samping Arsha.
"Bunda bawain martabak manis buat Shaka, terus Bunda juga bawain donat buat Arka sama Arsha."
![](https://img.wattpad.com/cover/272293114-288-k105750.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka, Arsha, dan Arshaka [END]
Roman pour Adolescents#Arsenio S2 ❗Sequel GALANG: Perfect Husband❗ *** Ini tentang kedua anak kembar yang sifatnya cuek. Namanya Arka dan Arsha. Shaka selalu membuat orang kesal karena tingkah lakunya. Bisa dibilang, hobi Shaka itu mengganggu orang lain. Sebenarnya mudah...