Chapter 23

1.6K 230 37
                                    

Harap follow akun instagram saya terlebih dahulu🙏
@amelia_fitriyanii
@wattpad_amlftryn

<3

❗TANDAI TYPO❗



بسم الله الرحمن الرحيم

🌧️


"ADA PELAKOR DI SINI!"

"Sssttt ... Shaka." Jihan. Perempuan itu menahan lengan Shaka, ketika anak laki-lakinya itu ingin berdiri dan menghampiri perempuan yang Shaka sebut sebagai 'pelakor' itu.

"Nggak boleh gitu, Sayang." Jihan mengelus kepala Shaka dengan lembut.

"Tapi, Bun—"

"Nurut sama Bunda, oke?" tutur Jihan dengan lembut. Terpaksa Shaka pun mengiyakan. Jika diperbolehkan, maka dia akan mencakar wajah perempuan itu dengan seluruh kekuatan yang dia punya.

Namun, jika sang bunda telah berkata demikian, dia bisa apa?

"Ngapain ke sini? Ada yang ngundang?" Arsha menatap perempuan itu dari atas sampai bawah, kemudian memalingkan wajahnya, lalu meludah.

"Arsha ... nggak boleh gitu, oke?" Lagi-lagi ucapan bundanya membuat dia tak tega untuk melakukan hal lebih.

Arsha salut dengan bundanya. Dia masih bisa untuk terus tersenyum, di tengah ayahnya yang pulang ke rumah membawa perempuan lain.

Aira dan Lizora hanya diam. Mereka tak ada niatan untuk ikut campur —bahkan tak ada hak juga.

Dengan tanpa malunya, perempuan itu duduk di sofa yang kosong, yaitu samping tempat Arsha duduk.

Arsha mengerutkan keningnya bingung. "Tante ngapain duduk di sini?" Arsha menatap wanita di sampingnya dengan sinis.

Wanita dengan pakaian sedikit terbuka itu menopang dagunya dan membalas tatapan Arsha. "Kenapa?" tajya perempuan itu dengan santai.

"Tante kenap—"

"Ziva! Kita berangkat sekarang."

Arsha tak lagi melanjutkan ucapannya. Perempuan itu terdiam ketika Galang menarik, lalu menggenggam jemari wanita —yang Arsha sebut sebagai jalang itu— dengan lembut.

Arsha yang sudah sangat kesal pun berdiri dari duduknya. "Ayah!" teriak Arsha. Namun, lelaki itu terus berjalan tanpa menoleh sedikitpun kepada Arsha.

***

"Jadwal operasinya satu Minggu lagi, gua belum bilang sama Ayah atau Bunda!"

Arsha mendengar itu dari luar kamar Shaka. Tadinya, dia ke sini akan mengembalikan Hoodie milik adiknya, tapi karena mendengar itu, Arsha jadi mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam.

Di dalam rumah ini sedang tidak baik-baik saja. Ada seorang kepala keluarga yang sedang bersenang-senang bersama wanita lain, ada seorang ibu rumah tangga yang sedang berusaha menyembunyikan semua rasa sakit hatinya, dan yang terakhir, ada seorang anak laki-laki yang sedang menyembunyikan penyakitnya dari semua anggota keluarga.

Rasanya Arsha ingin menangis saat ini juga. Di saat bunda dan adiknya menyembunyikan rasa sakit, ayahnya malah bersenang-senang dengan wanita lain.

Perempuan bernama lengkap Arsha Athazkiya Arsenio itu menundukkan kepalanya. Dia menutup mulutnya menggunakan tangan kanan, agar suara Isak tangisnya tak di dengar oleh orang lain.

Arka, Arsha, dan Arshaka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang