Apakah kalian merindukan saya?
❗ TANDAI TYPO❗
•
•
•
بسم الله الرحمن الرحيم🌧️
Seperti hari-hari biasanya, di hari Sabtu sore ini Arka, Arsha, Shaka, dan Sasya sedang duduk santai di ruang keluarga, memperhatikan Shaka yang tidak pernah bosan bermain PlayStation bersama Arka.
Arsha sendiri sedang menyuapi Sasya dengan brownies yang tadi diberikan oleh Aira. Tadi, Sasya memang bermain bersama Aira, mereka bermain dari pukul empat sore, hingga pukul lima sore.
"Sasya, tadi ke mana aja sama kak Aira?" tanya Arka tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar PlayStation.
"Jalan-jalan di Mall. Sasya dibeliin jam tangan couple sama kak Aira, kak Aira juga ngajak Sasya main di Timezone, terakhir, Sasya dibeliin brownies sama kak Aira," jelas Sasya.
"Menurut Sasya, kak Aira tuh gimana, sih?" Matanya tertuju pada layar yang cukup besar di depannya, tapi, telinganya tertuju pada Sasya, dia mendengar apa yang Sasya bicarakan dengan saksama.
"Kak Aira tuh cantik, baik, kalo Sasya main sama dia juga seru, pokoknya kalo sama kak Aira, Sasya nggak pernah bosen," kata Sasya. Pandangannya mengarah pada langit-langit rumah ini, seolah tengah memikirkan Aira.
Arsha menatap Arka lewat pantulan cermin yang ada di dalam lemari kaca, dia menarik sebelah alisnya ke atas. "Dih? Lo suka sama Aira?"
Arka berbalik dan menatap Arsha. "Dih? Emang itu urusan lo?"
Keduanya saling bertatapan dengan sengit. Baik dari Arka atau Arsha tidak ada yang mau mengalah, hingga akhirnya suara deru mobil memutuskan kontak mata mereka.
Ketiga anak remaja dengan marga Arsenio itu saling pandang sembari mengernyit dalam. Di pikiran mereka, siapa yang berkunjung ke rumahnya, apalagi di rumah ini tidak ada orangtua mereka. Bukan apa, hanya saja, jika Arsha yang melayani tamunya, Arsha takut tidak bisa melakukannya dengan baik. Masih mending jika tamunya adalah teman-teman ayahnya, kalau bukan?
Sasya beranjak, lalu ia berjalan menuju kaca untuk melihat siapa yang baru saja datang. "Kak, itu mobil ayah," ucapnya, lalu ia berjalan kembali ke tempat semula, duduk di samping Arsha.
"Ayah? Masa ayah pulang, sih?" gumam Shaka yang masih bisa didengar oleh Arka dan Arsha.
"Ya, lo pikir aja sendiri, masa ayah nggak pulang?" omel Arsha yang merasa tidak setuju dengan ucapan Shaka.
"Bukan gitu konsepnya, Kakak."
"Oh, terus gimana?"
"Maks-"
"Assalamualaikum," sapa Jihan yang baru saja membuka pintu. Diikuti oleh Galang dibelakangnya.
"Bunda!" pekik Sasya. Dia langsung berlari, dan memeluk kaki ibunda dengan erat.
Galang berjalan ke arah mereka yang sedang bersantai di ruang keluarga. Dia menaruh paper bag di hadapan Arsha, lalu duduk di samping Arsha.
Arsha menatap paper bag pemberian ayahnya dengan dahi yang mengernyit. "Ini apa, Yah?" tanyanya menatap Galang.
"Buka aja," sahutnya.
Arsha pun membuka paper bag itu, dia terkejut ketika melihat isinya.
"Handphone? Ayah beli handphone buat siapa?" tanyanya dengan dahi yang mengernyit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka, Arsha, dan Arshaka [END]
Novela Juvenil#Arsenio S2 ❗Sequel GALANG: Perfect Husband❗ *** Ini tentang kedua anak kembar yang sifatnya cuek. Namanya Arka dan Arsha. Shaka selalu membuat orang kesal karena tingkah lakunya. Bisa dibilang, hobi Shaka itu mengganggu orang lain. Sebenarnya mudah...