Chapter 14

2.1K 266 2
                                    

❗TANDAI TYPO❗



بسم الله الرحمن الرحيم

🌧️

Hari ini adalah, jadwalnya Arka dan Shaka ke kafe Athavier kafe. Kafe itu sengaja dibuat oleh ayah mereka, agar mereka bisa mengelola bisnis sejak dini.

Athavier sendiri adalah dua kata yang digabungkan menjadi satu. Atha adalah nama tengah mereka, Arka Athalaric, Arsha Athazkiya, Arshaka Athafar, dan yang terakhir adalah, Arsyarani Atharaya. Sedangkan Vier, kata itu berarti huruf empat dalam bahasa Afrikaans.

Arka sudah bersiap di dalam mobil. Dia menunggu Shaka yang sedang berganti baju. Sebenernya mereka baru saja pulang sekolah, Bunda mereka alias Jihan juga menyarankan, agar besok saja ke Kafe-nya. Tetapi Arka dan Shaka tetap kekeh ingin mengunjungi Kafe.

Biasanya mereka ke kafe bertiga. Kadang juga Sasya ikut, tetapi kali ini kedua perempuan tersebut tidak ikut. Jadi hanya Arka dan Shaka yang ke Kafe.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya orang yang ditunggu datang juga. Shaka membuka pintu mobil, dan langsung duduk di kursi samping kemudi.

"Lama banget. Abis ngapain aja?" tanya Arka. Dia mulai mengatur gigi pada mobil, kemudian dengan perlahan dia menginjak pedal gas, hingga mobil Avanza warna hitam itu meninggalkan halaman rumah.

"Abis boker. Kenapa?" sahut Shaka.

"Gapapa," jawab Arka sembari menggelengkan kepalanya.

"Oh, iya, Bang. Cewe yang lu bawa kemaren siapa?"

Arka yang mendapatkan pertanyaan seperti itu dari Shaka pun langsung menatap adiknya dengan tajam. Seakan tersadar, Arka langsung mengalihkan tatapannya, dan kembali menatap jalan di depannya.

"Bukan siapa-siapa, kok," jawab Arka.

Shaka menatap Abangnya dengan tatapan curiga. "Beneran bukan siapa-siapa?"

"B-bukan. Lu ngapain kepo, sih?"

Sadar akan Arka yang gugup, Shaka kembali menatap jalan di depannya. "Nggak kenapa-napa sih, tapi-ABANG, AWAS, DI DEPAN ADA CEWEK!"

Arka langsung membelokkan setir mobilnya, kemudian mengerem mobilnya secara tiba-tiba.

Arka hampir menabrak seorang perempuan. Tapi untungnya Shaka memberitahu, jadi Arka langsung membelokkan setirnya, dan sepertinya perempuan tadi hanya terserempet.

Tanpa berkata lagi, mereka turun dari mobil, dan menghampiri perempuan tadi yang hampir tertabrak.

Arka dan Shaka berjongkok di hadapan wanita berjilbab itu.

"Lo enggak kenapa-napa?" tanya Arka.

Perempuan itu mendongakkan kepalanya.

"Arka?"

"Aira?"

Keduanya sempat bertatapan selama beberapa detik, sebelum suara Shaka memutuskan tatapan mereka.

"Lo cewe yang waktu itu ke rumah gua, kan?"

"I-iya."

"Lo enggak kenapa-napa, kan?" Arka langsung menyerobot, sebelum Shaka bertanya yang lebih jauh.

Arka, Arsha, dan Arshaka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang