Vote !
***
Jam menunjukan pukul 4 pagi. Davian sudah hampir mengelilingi hutan. Rasa bersalah sungguh menyerangnya.
Matahari masih enggan menampakkan diri, Davian pun terus berjalan dan berteriak memanggil.
Disisi lain, Shella yang masih terjaga mulai mendengar sayup-sayup suara yang memanggilnya.
"Tolong!" Shella balas berteriak walau suaranya sudah habis.
"Shella?" Sayup-sayup suara itu mulai mendekat.
"Gue disini! Tolong!"
Lalu Davian muncul, Shella menatapnya dengan tatapan datar.
"anter gue balik ke tenda" ucap Shella datar dan berjalan mendahului Davian.
"Shel, Lo baik-baik aja?" Shella berhenti mendengar pertanyaan Davian.
Ia tertawa ringan. "Baik? Pasti dong, tapi pasti lebih baik-baik aja kalo gue gak pernah ketemu lo."
"Gue minta maaf." Ucap Davian menyesal.
"oke"
"Gue bener-bener minta maaf, Shel"
"Gampang, ya. Kalo nyakitin ya tinggal minta maaf." Shella tertawa miris.
"Gue salah, Shel. Maafin gue" Davian mendekat dan memeluk Shella dari belakang.
Dengan cepat Shella melepas pelukannya. "lo salah? salah apa?"
"Gue udah kasar sama lo, gue nyakitin lo. Gue minta maaf sama lo untuk semuanya." Davian menatap dalam mata Shella.
Shella membuang muka dan kembali menatap
"Lo hempas gue gitu aja setelah kasih harapan yang tinggi karena Kiara. Terus lo dengan gampangnya minta maaf? Bahkan lo kasar sama gue karena dia. Di toilet, dia siram sendiri air ke badannya, gue cuma lakuin pembelaan waktu dia mau siram gue. Terus lo dateng, Nyeret gue, Bentak gue, Sumpah serapahi gue, Sedangkan lo aja gak tau apa yang dia bikin ke gue, dia tampar gue, ngancem gue. Lo kira itu pantes?" Shella menghembuskan napas.
"Lengan gue yang luka, jahitannya kebuka gara-gara lo nyeret gue! Nyokap gue ngelukain gue kemarin pakai pisau sampe lengan gue robek kena enam jahitan. Sedangkan Lo yang selalu dengerin setiap cerita gue gak tahu kemana. Gue sendirian karena lo milih Kiara." Alis Shella bertaut.
"okay, fine, kalo lo milih dia. Gue gak papa. Tapi apa harus lo secuek itu sama gue sampe gak sadar ninggalin gue dihutan sendirian? Apa kesalahpahaman yang ditimbulin otak bodoh lo bikin gue jadi orang jahat yang gak pantes lo tolong?"
Davian hanya dia sedari tadi sambil menatap mata Shella yang berkaca-kaca juga penuh terluka dan tersakiti. Tidak, Shella tidak menangis. Airmatanya rasanya sudah hampir terkuras habis untuk dunia ini.
Davian berlutut dihadapannya memegang kedua tangan Shella.
"Gue minta maaf. Bener-bener minta maaf. Gue gak tau kalo lo bener-bener terluka karena Kiara."Shella menarik paksa tangannya.
"Lo sama Kiara tuh sama aja. Gak ada bedanya.""Gue bener-bener minta maaf, Shel. Gue gak tau kalo bakal sefatal ini. Gue gak mau kehilangan lo, Shel. Gue tarik semua ucapan kasar gue ke lo. Please gue bener-bener minta maaf" Davian menyatukan kedua tangannya memohon.
Shella berdecak. "Terserah lo, Gue gak peduli. Bawa gue ke tenda sekarang."
"Tapi lo maafin gue dulu"
"Lo gak malu? Gue pikirin nanti karena gue bukan tuhan yang maha pemaaf"
***
vote dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ANNOYING BAD BOY
Teen FictionHighest Rank!! #2- serubanget [17/04/2019] #3- perusuhkelas [17/04/2019] #3- cowok nyebelin [14/04/2019] #5- davian [17/04/2019] #2- berisik [30/12/2019] Di kejar-kejar cowok ganteng? idaman para gadis SMA bukan? Tapi bagaimana kalau yang ngejar-ng...