•DUA PULUH TIGA •

33 4 0
                                    

Vote!

***

Angin malam menghembus begitu saja, seorang cowok turun dari motor ninjanya dan melepas helm.

Davian melangkah masuk ke markas tempat biasa ia nongkrong. Siapa pun yg di lewatinya pasti menyapanya.

"Oit, Dav, darimana lo baru muncul? Si Daniel barusan ngajakin battle, lo mau gak?" Ucap Aqil.

"Iyain besok jam 12 di tempat biasa, kalian tolong pastiin kalo si Daniel gak macam-macam lagi" jawab Davian sambil meminum sekaleng beer.

"Siap, btw malem ini kita kemana nih? Bar yuk gue udah lama gak kesana. Mau main cewek anjrit" ucap salah satu dari mereka.

"Kalian aja, gue gak ikut. Gue mau disini aja" ucap Davian membalas diikuti anggukan kepala oleh Ganang, Aqil dan Gilbrot.

Akhirnya sebagian dari mereka pergi menuju bar menyisakan setengah dari mereka.

Davian mengambil botol keduanya dan meneguknya. "Dav, gue mau ngomongin soal tadi" Ucap Aqil membuat Davian berdiri dan menginterupsi Aqil untuk mengikutinya.

Mereka berdua berjalan sedikit ke sudut ruangan menjauh dari rombongan. "Silahkan, qil"

"Gue suka sama Shella." Mendengarnya Davian langsung menarik nafas panjang,

"Gue tau dia suka sama lo, dari matanya udah jelas banget. Gue suka sama dia waktu itu, tapi ternyata dia digandeng sama lo. Terus gue denger yang kemarin lo ribut sama Daniel, gue simpulin kalo lo bukan sekedar suka atau tertarik aja sama dia. Tapi lo cinta."  Ucap Aqil

"terus gue harus gimana?" Ucap Davian.

"Lo tembak dia secepatnya sebelum ada yang rebut dia dari lo, karena ngeliat ancaman Daniel kemarin gue khawatir kalo dia serius sama ucapannya. Gue harap lo jaga Shella sebaik mungkin, Dav. Gue bakal maju kalo lo nyakitin dia"

***

Suara derum motor beradu dengan suara teriakan para penonton di sekitarnya. Ya, disinilah Davian dan Daniel sedang beradu. Disekitar mereka sudah banyak sekali teriakan-teriakan yang amat meriah.

Daniel menatap Davian sengit, lalu menurunkan kaca helmnya. Seorang gadis seksi yang entah masih gadis atau tidak sudah berdiri diantara mereka dengan memegang bendera.

Three...

Two...

One...

Gooo!

Kedua motor itu melaju kencang ketika bendera diangkat. Daniel jauh didepan Davian dan menoleh ke arah Davian yang menurutnya lamban.

Tanpa ia kira, Davian melaju meninggalkan Daniel dengan kecepatan diatas rata-rata. Tibalah garis finish di depannya Davian semakin melaju kencang. Dan, Ya! Davian menang!

"Woooaaaahhhh!! Temen gue tuhh" teriak Gilbrot pamer kepada penonton lainnya.

"Heh, gembrot! Temen gue itu mah!" Ucap Ganang sinis.

"Dih apaan si lo berdua?! Jelas banget Davian gak sudi temenan sama lo berdua jadi ya dia temen gue" ucap Aqil sambil melipat tangannya ke dada dan tersenyum bangga.

"Ribut aja, kalian. Davian mah temen gue" terdengar suara cewek yang tidak asing di telinga mereka.

Aqil, Ganang, dan Gilbrot menoleh cepat ke sumber suara. Mereka bertiga berteriak dan langsung memeluk cewek itu.

"Kiaraaa!!"

"Akhirnya anak idiot ini balik woi!!"

"Anjir anjir kangen berat aa sama eneng"

Keributan itu membuat semua penonton hanya tertawa geli melihatnya.

Sedangkan Davian dan Daniel tengah berhenti dan duduk diatas motor masing-masing.

"Kali ini gue ngalahin lo, lo gak punya alasan untuk ganggu hidup adek dan cewek gue. Kalo sampe lo ganggu mereka, gue pastiin lo mati di tangan gue. Ingat itu!" Ucap Davian tegas dan meninggalkan Daniel menuju teman-temannya.

Kata-kata itu membuat Daniel geram dan memukul tangku motornya. Ia benar-benar gagal membalas dendamnya sekarang.

***

Davian berteriak memanggil teman-temannya yang sedang ramai berpelukan.

"Woi! Buset gue menang gini gak ada yang nyambut. Emang bejat ya lo semua"

Ketiga lelaki yang sedang melepas rasa rindunya menoleh dan segera memeluk Davian. Mengucapkan selamat dan mereka melepaskan pelukannya. Setelah tiga temannya menyingkir dapat ia lihat seorang kiara tersenyum menyambutnya.

"Congrats!" Ucapnya sambil merentangkan tangannya.

Davian tersenyum dan dengan cepat memeluk cewek itu. Davian tidak menyangka sahabat lamanya sekaligus mantan kekasihnya itu kembali dari negeri paman sam.

***

Nah loh! Kapan ya si Davian nembak si Shella?

Nanti aja deh ya terserah author

Jangan lupa vote comment guys!

-salam author paling maniez

MY ANNOYING BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang