EMPAT PULUH DUA

37 3 0
                                    

Vote please!

***

Malam yang bertabur bintang membuat Davian membawa Shella kepada markas Gang nya. Shella yang mengenakan celana panjang dengan kaus oversize melangkah sedikit ragu ke dalam markas tersebut.

Davian yang beberapa langkah didepannya menoleh dan kembali ke Shella.

"Gak papa, Shella. Gak ada orang jahat disini, kalaupun ada, mereka gak bakal berani ngapa-ngapain lo" Davian mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Shella.

Ia menarik Shella masuk ke dalam Markasnya. Semua bersorak tepuk tangan dengan siulan. Karena sudah lama sekali sejak Davian membawa seorang cewek ke markasnya.

"Sekian lama aku menunggu~" Ganang menyanyi dangdut.

Semuanya tertawa.

"akhirnya gandengannya dibawa juga kesini" ucap Gilbrot bertepuk tangan.

Sedangkan Aqil yang duduk di pojok dengan gitarnya hanya ikut tertawa tanpa ikut menggoda Davian. Ia hanya menatap Shella.

Shella menahan malu mendengar satu markas menggodanya. Ia menarik baju Davian dari belakang seolah meminta pulang.

"Kenapa? Udah gapapa, Duduk sini" Davian duduk di sofa dan menepuk sebelahnya mempersilahkan Shella duduk.

"Singgasana ratu nih boss, Senggol dong! Srepet!" Ucap Edo, yang merupakan salah satu anggota.

Shella duduk disebelah Davian. "Ambilin minum, dong, buat cewek gue. Bir sekalian buat gue" ucap Davian meminta tolong kepada anggota yang duduk di dekat kulkas.

Davian menyesap birnya dan menatap Shella tulus. Shella balik menatapnya heran. "Kok lo minum bir?"

"biar gak stress." Davin terkekeh.

Shella merampasnya dan menegak bir tersebut.

"Shella!" Davian merampas kembali kaleng bir.

"Kenapa, Sih? Gue mau minum juga. Gue stress."

"Gak boleh! Awas ya kalo gue liat lo minum ginian!"

Para anggota gang hanya melihat sambil terkekeh.

Shella berdecak namun tetap duduk diam. "Gue mau rapat dulu, lo tunggu disana aja." Ucap Davian menunjuk meja bar. Shella mengangguk dan melangkah.

Dari jauh Shella melihat wajah berwibawa Davian yang memimpin rapat. Tampak lebih tampan dengan keseriusan yang muncul dari ekspresinya.

Shella tersenyum. Shella mendekat dan membuka kulkas untuk melihat isinya.

Lalu mengambil minuman botol kaca dengan tulisan 'rasa anggur' dan meminumnya langsung dari botol.

"Ini apa deh? kok pait?" Shella menyicip lagi, "tapi enak." lalu iya meminumnya lagi.

sedangkan Davian yang disisi lain sedang rapat menoleh ke arah Shella, Gadis itu melambai ke arahnya.

"halo, kak Davian ganteng!" Shella berteriak membuat semua bersiul Davian hanya tertawa dan melanjutkan rapatnya.

Aqil yang merasa tak beres berbisik kepada Davian. Membuat Davian meninggalkan rapat dan menghampiri Shella.

Wajah Shella yang merah dengan mata yang sayu, juga sebuah botol Wine yang ada di meja bar itu membuat Davian tahu apa yang terjadi.

Davian menangkup wajah Shella dan mendekat. Ia mencium aroma anggur.
Davian mengambil botol Wine tersebut dan benar tersisa setengah.

"Shella! lo mabuk?!" Davian terkejut mengetahui gadis polos ini meminum setengah botol wine.

"Davian, Shella sayang sama kamu" Shella berucap dengan nada imut.

"Iya gue juga sayang sama lo. Tapi lo
gak boleh begini. Yang ada gue dimarahin Tante Indah, duh!" Davian menggaruk kepalanya.

Davian kembali ke temannya dan meminjam mobil. Setelah mendapat kunci, Davian menggendong Shella yang masih meracau dan membawanya ke mobil.

Davian hanya terus berdecak selama perjalanan pulang. Ia benar-benar heran, Shella ini polos atau memang bodoh.

Aqil memandang dari jauh dengan terkekeh. Ia semakin gemas dengan Shella.

Davian pun melajukan mobil dengan Shella yang meracau, "Davian, Kamu gak boleh ninggalin aku, ya?" ucapnya gemas

"iya, Shella." Davian ingin marah, tetapi wajah gemas ini membuatnya melunak.

Shella menarik tangan Davian dan menggenggamnya. "Jangan tinggalin Shella ya? Shella kan gak punya siapa-siapa sekarang" Shella berucap sedih dan memajukan bibirnya.

Davian justru tambah gemas dengan sikap Shella ini. Karena gadis jutek ini tak pernah menunjukan sikap seperti ini.

Davian memutuskan untuk menunda acara marahnya kepada Shella.

***

Dont forget to comment and vote guys!

MY ANNOYING BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang